JAKARTA, KOMPAS.com - Kendati di tengah pandemi Covid-19, namun PT Mega Investa Propertindo tetap mengerjakan pembangunan HQuarters, Bandung.
Proyek apartemen kantor atau small office home office yang berlokasi di Jl Asia Afrika, ini telah mencapai tahap tutup atap (topping off) pada 31 Juli 2021.
Perusahaan menargetkan, pembangunan HQuarters tuntas dan mulai diserahterimakan kepada konsumen pada pertengahan tahun 2022.
Direktur Utama PT Mega Investa Propertindo Henry Kartono Koo mengungkapan, animo masyarakat untuk membeli apartemen yang juga disebut sebagai business residence ini demikian tinggi.
Baca juga: Infinity by Crown Rengkuh Gelar Kompleks Apartemen Terbaik Australia
Hal ini karena sejumlah faktor yang memengaruhi. Pertama adalah karena konsep apartemen yang dirancang berbeda dengan produk lain yakni menggabungkan hunian dengan tempat kerja sekaligus ruang beraktifitas.
Kedua, Bandung adalah destinasi wisata dan episentrum industri kreatif, baik di Jawa Barat, maupun Indonesia.
"Banyak lahir insan-insan kreatif kelas Nasional dan Internasional lahir di Bandung. Selain itu juga, banyak bermunculan perusahaan-perusahaan rintisan start-up yang mewarnai betapa pasar Bandung demikian dinamis," ungkap Henry kepada Kompas.com, Sabtu (28/8/2021).
Ketiga, lokasi dan aksesibilitas menuju HQuarters yang mudah dijangkau dari berbagai arah dan moda transportasi.
"Pembangunan infrastruktur Kereta Cepat Bandung Jakarta (KCJB) sangat berdampak pada minat masyarakat untuk membeli properti di sini. Perjalanan menjadi lebih singkat hanya 45 menit jika kelak KCJB beroperasi," imbuh Henry.
Baca juga: Investor Singapura dan The MAJ Group Rilis Apartemen Rp 300 Jutaan di Cibubur
Selain itu, hal lainnya adalah garansi investasi dan imbal hasil dengan angka 8 persen selama dua tahun pertama.
Dengan segala penawaran tersebut, hingga 31 Juli 2021, penjualan HQuarters telah mencapai 120 unit dari total 220 unit yang dipasarkan.
Perusahaan, kata Donald, akan terus meningkatkan penjualan unit-unit sisa melalui beragam platform digital yang saat ini makin marak dilakukan sejumlah pengembang.
Baca juga: Ini Lokasi-lokasi Apartemen Favorit dan Paling Diincar Konsumen
Hal ini karena digital marketing telah berperan signifikan dalam penjualan HQuarters selain penjualan konvensional.
Kendati tidak ada angka pasti persentase pembeli yang memutuskan untuk membelanjakan uangnya secara daring, namun konsep digital marketing memengaruhi keputusan mereka membeli apartemen yang dibangun dengan nilai investasi Rp 430 miliar ini.
"Dua hingga tiga unit, pasti terjual setiap bulan. Transaksi terjadi setelah mereka mencermati platform kampanye digital kami," cetus Donald.
HQuarters ditawarkan dengan harga mulai dari Rp 1,7 miliar untuk unit terkecil berdimensi 56 meter persegi, hingga Rp 3,8 miliar untuk unit terluas berukuran 119 meter persegi.
Untuk dapat memiliki hunian sekaligus ruang bisnis di sini, konsumen diberi kemudahan skema pembayaran, mulai dari pilihan tunai keras yang dikenakan diskon hingga 15 persen untuk seluruh tipe, hingga tunai bertahap dan kredit pemilikan apartemen (KPA).
Khusus KPA, PT Mega Investa Propertindo membebebaskan konsumen dari uang muka atau down paymet (DP) selama masa promosi Peringakat Hari Kemerdekaan ke-76 RI hingga September 2021.
"Kami bekerja sama dengan sejumlah bank untuk memfasilitasi skema pembiayaan KPA ini," ujar Henry.
PT Mega Investa Propertindo sendiri merupakan bagian dari grup perusahaan pengembang Investaland Indonesia yang sebelumnya telah membangun Condotel De Paviljoen Bandung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.