JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak dari kita yang sering kali membeli barang-barang yang dianggap sangat dibutuhkan, tapi kenyaatannya hanya dipakai sekali dalam setahun.
Atau lebih buruk lagi dibiarkan tergeletak begitu saja di sudut kamar.
Alasan ‘dibuang sayang’ dan ‘siapa tahu nanti masih dibutuhkan’ ini yang selalu membuat celah untuk tidak jadi menyingkirkannya.
Hingga akhirnya barang-barang tersebut menguasai seluruh kamar. Anda pun tak sadar telah diperbudak oleh barang-barang tersebut karena harus rajin merawat dan membersihkannya satu per satu.
Baca juga: Bisnis Kos-kosan, Menjanjikan Sambil Menikmati Masa Tua
Nah, bagi Anda yang berstatus mahasiswa, harus pintar memilah barang, membagi waktu untuk kuliah, bersosialisasi dan membereskan seluruh sudut ruang kamar.
Selain itu, Anda harus cermat memilih setiap barang, furnitur, atau pernak-pernik yang cocok dipajang di kamar kos.
Sebelum membeli barang-barang tersebut, Anda harus tahu prinsip hidup minimalis yang bisa diterapkan ala penulis buku Goodbye Things, Fumio Sasaski (2018) terbitan Gramedia Pustaka Utama.
Dia menulis dan mengajak Anda untuk berpikir seribu kali setiap kali ingin membeli barang baru:
1. Tidak boleh membeli barang "kembar"
Sudah punya pulpen bertinta hitam dan masih banyak isinya, buat apa membelinya lagi dengan merek berbeda.
Sudah punya baju model hem dan tidak robek, buat apa membelinya lagi walau dengan warna berbeda.
Baca juga: Tak Kalah Cantik, Dekorasi Kamar Kos dengan Barang Bekas
Seringkali kita lupa berapa banyak jumlah benda persis sama yang dimilki karena tidak punya tempat khusus.
Nah, inilah awal mula penyebab utama kamar kos Anda menjadi semakin sempit.
Kalau punya tiga pulpen, mulailah dengan membuang salah satu. Cara lain sebelum membeli pikirkan untuk beli pulpen isi ulang yang berkualitas.
2. Tak perlu mengisi sudut ruang kamar yang "tak terpakai"