Hingga kini, konstruksi bendungan yang telah dibangun sejak Oktober 2018 tersebut telah mencapai 76,7 persen dan target rampung 2023.
Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida Maryadi Utama mengatakan, pembangunan bendungan ini akan memberikan manfaat bagi konservasi air, pariwisata, dan yang paling utama adalah penyediaan air baku sebesar 1,75 meter per detik.
"Ini diperuntukkan bagi kawasan metropolitan Sarbagita, terutama Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar, dan Kabupaten Tabanan," terang Maryadi.
Bendungan yang dibangun di atas lahan seluas 82,73 hektar tersebut juga memiliki potensi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMh) berkapasitas 0,65 megawatt (MW).
Tipe Bendungan Sidan berupa Zonal-Inti Tegak dengan panjang dan lebar puncak masing-masing 185 meter dan 8,5 meter yang sumber airnya berasal dari Sungai Ayung.
Selain itu, bendungan ini telah dilengkapi terowongan pengelak sepanjang 453 meter dengan diameter 5 meter yang berfungsi untuk mengendalikan banjir dari debit masuk sebesar 405,09 meter per detik menjadi 138,20 meter per detik debit keluar.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.