JAKARTA, KOMPAS.com - Demi mendukung ketersediaan air baku di Provinsi Bali sebagai destinasi wisata kelas dunia, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun Bendungan Sidan di Kabupaten Badung, Bangli, dan Gianyar.
Bendungan ini merupakan salah satu dari 65 bendungan dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) yang ditargetkan rampung pada 2023.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, Bendungan Sidan memiliki kapasitas tampung 3,82 juta meter per kubik.
"Bendungan Sidan akan menjadi sumber air baku bagi kebutuhan domestik dan pariwisata," kata Basuki dikutip dari laman Kementerian PUPR, Sabtu (07/08/2021).
Dia mengakui, pembangunan Bendungan Sidan masih tidak cukup dalam memenuhi kebutuhan air baku di Provinsi Bali.
Maka dari itu, Kementerian PUPR juga tengah mengerjakan konstruksi Bendungan Tamblang di Kabupaten Buleleng.
Menurutnya, Provinsi Bali sebagai destinasi wisata utama di Indonesia mengalami laju pertumbuhan wisatawan dan penduduk yang besar setiap tahun.
Baca juga: Telan Rp 1,6 Triliun, Bagong Bakal Jadi Bendungan Ke-8 di Jawa Timur
Secara tidak langsung, hal itu berdampak terhadap peningkatan kebutuhan air baku.
Dengan tambahan tampungan air seperti bendungan, imbuhnya, bisa menjadi salah satu solusi permasalahan tersebut.
Pembangunan Bendungan Sidan dikerjakan oleh konsorsium PT Brantas Abipraya (Persero) dan PT Universal Suryaprima dengan nilai kontrak sebesar Rp 809 miliar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.