Tetapi Anda akan membutuhkan mereka untuk memberi tahu apakah bangunan tersebut aman untuk dibangun taman atap.
Beberapa bangunan sama sekali tidak dirancang untuk menahan beban tambahan yang akan ditambahkan untuk taman atap.
Bangunan lain mungkin dapat menahan beban ekstra tetapi mungkin hanya dapat menahan beban dalam jumlah terbatas.
Seorang arsitek atau kontraktor harus dapat memberi tahu Anda jika hal ini terjadi pada bangunan.
3. Perhatikan struktural bangunannya
Perhatikan secara struktural bangunan Anda apakah dapat mengambil berat ekstra kerena desain taman atap berperan dalam bobot taman atap Anda.
Cobalah untuk menggunakan beban sesedikit mungkin. Gunakan wadah tanam plastik, fiberglass, atau busa dan hindari menggunakan pavers.
Gunakan tanah pot yang ringan daripada tanah kebun. Gunakan cangkang styrofoam untuk drainase daripada batu atau pecahan tembikar.
Perlu Anda ketahui bahwa taman atap akan jauh lebih berangin daripada taman biasa. Anda perlu memasukkan penahan angin ke dalam desain taman atap.
Coba gunakan teralis atau penahan angin berkisi-kisi lainnya untuk taman atap Anda.
5. Memasang sistem penyiraman air otomatis
Pertimbangkan untuk memasang sistem penyimpanan air atau memasang sistem penyiraman otomatis.
Ini memudahkan, ketimbang Anda harus setiap hari mengulurkan selang panjang, naik ke atas atap hanya untuk menyiram tanaman.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.