Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Cara Kurangi Kelembapan di Kamar Mandi

Kompas.com - 12/06/2021, 07:00 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kamar mandi merupakan salah satu ruangan yang penting dan harus dirawat di rumah Anda.

Jika kamar mandi bersih dan wangi, Anda akan merasakan nyaman beraktivitas seperti mandi, mencuci dan yang lainnya.

Hanya, berlama-lama di kamar mandi justru dapat membuatnya lembap yang akan memicu tumbuhnya jamur dan lumut.

Baca juga: Jangan Panik jika Ubin Kamar Mandi Bergerak Sendiri

Berikut 8 cara mengurangi kelembapan di kamar mandi:

1. Gunakan kipas angin 

Nyalakan kipas angin saat Anda mandi.

Kipas angin akan menarik kelembapan dan mengalirkannya ke luar rumah Anda.

Saran terbaik adalah menyalakannya sebelum Anda mandi atau mencuci, dan biarkan selama sekitar 20 menit setelah selesai beraktivitas di kamar mandi.

Tak lupa juga untuk selalu memastikan membersihkan filter secara teratur karena dapat segera tersumbat.

2. Buka pintunya

Jika tinggal sendiri, atau dengan orang yang Anda cintai, usahakan agar pintu tetap terbuka saat Anda mandi.

Ini mendorong udara lembab dan hangat keluar dari kamar mandi, mencegahnya menjadi terlalu beruap.

Dalam kombinasi dengan kipas, Anda akan menemukan bahwa uap hilang jauh lebih cepat daripada saat mandi dengan pintu tertutup.

3. Biarkan jendela terbuka

Jika kamar mandi Anda memiliki jendela, pastikan untuk membukanya juga. Semakin banyak kelembaban dapat keluar, semakin baik.

Jika Anda mandi dengan pintu terbuka, pertimbangkan untuk juga membuka jendela di kamar terdekat lainnya guna membantu mempercepat prosesnya.

4. Pastikan shower dan tembok dalam keadaan kering

Setelah selesai mandi, pastikan agar tembok dan shower air di kamar mandi dalam keadaan kering.

Anda dapat melakukannya dengan cara mengelap bagian yang basah.

Meski tembok basah dan shower akan mengering dengan sendirinya, tetapi mengelapnya membuat kamar mandi Anda kering dengan cepat.

5. Hangatkan kamar mandi

Pengembunan membutuhkan permukaan yang dingin untuk terbentuk.

Jadi cobalah untuk menjaga kamar mandi tetap hangat sebelum mandi untuk mencegah penumpukan di dinding dan permukaan lainnya.

Di musim dingin, pemanas kamar mandi kecil dapat membuat perbedaan besar, sementara pemanas di bawah lantai tidak hanya terasa luar biasa, tetapi juga mencegah pembentukan kelembaban di lantai.

6. Keringkan handuk basah di luar

Pakaian dan handuk basah apa pun harus digantung hingga kering di luar, bukan di dalam kamar mandi.

Karena kamar mandi seringkali cukup padat, bahan lembab dapat dengan cepat meningkatkan kelembapan di dalam ruang tertutup.

7. Tidak mandi terlalu lama

Salah satu yang dapat mengurangi kelembapan di kamar mandi adalah mandi dengan waktu yang singkat atau sebentar.

Tidak mandi terlalu lama ini selain dapat mengurangi kelembapan di kamar mandi juga berfungsi untuk menghemat air, energi dan juga waktu Anda.

8. Gunakan dehumidifier

Jika kamar mandi Anda masih mengalami kelembapan berlebih, dehumidifier bisa menjadi solusi jangka pendek yang bagus.

Model listrik bisa sangat efisien, meskipun ada baiknya membeli yang menggunakan bantalan gel untuk menyerap air.

Sebagai alternatif, gunakan bahan penyerap kelembapan di dalam kamar mandi, seperti nampan atau tas pengering.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Berita
Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Berita
119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

Berita
Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Berita
Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau