Selain itu, desain rustic ini juga dapat menghemat biaya bagi para pengusaha kopi dengan semangat keterbatasan jika tampilannya sudah demikian.
Baca juga: Demi Transformasi, Starbucks Berencana Tutup 400 Kedai
Berbeda halnya dengan ruang kedai kopi sudah terlihat bersih namun didesain dengan konsep ini tentu akan mengeluarkan biaya yang cukup besar.
"Rustic itu bisa murah kalau memang apa adanya. Tapi, kalau misalnya ada di mal kan biasanya mau sewa sudah rapi terus kita mau bikin rustic ya belum tentu lebih murah," jelas Her.
Sama halnya dengan Her, Ketua Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII) Francis Surjaseputra mengatakan, memang ada dua bentuk dari gaya desain rustic.
Pertama, bangunan tersebut sengaja didesain sedemikian rupa supaya terlihat rustic. Sementara yang kedua memang sudah dalam kondisi demikian.
"Misalnya, lokasi ini dulu merupakan sebuah pabrik, gudang atau rumah lama," terang Francis.
Menurut dia, ada keuntungan yang didapatkan dari bangunan yang sudah dalam kondisi rustic yaitu menjual sejarah arsitektur bangunan tersebut.
Hal berbeda justru dialami oleh tempat yang sengaja didesain dengan gaya rustic, maka dibutuhkan narasi pintar dalam menggaet pengunjung.
Meski begitu, ada kekurangan dengan desain ala rustic yaitu kebersihan tempat.
"Tapi, karena tempat, komunitas, termasuk produk yang bagus, maka (kebersihan) tidak begitu (menjadi) prioritas," tutup Francis.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.