JAKARTA, KOMPAS.com - Kayu sebagai material lantai saat ini banyak dipilih dan digunakan di rumah-rumah menengah atas.
Penggunaan lantai kayu dapat memberikan kesan artistik, perpaduan modern dan klasik, mewah dan unik.
Bagi Anda yang sedang merenovasi rumah dan mempertimbangkan untuk menggunakan lantai kayu, berikut jenis dan perbedaan antara lantai kayu keras atau solid dan lantai kayu laminasi.
1. Pembuatan kayu keras dan laminasi
Meski sama-sama bermaterial kayu, kayu laminasi memiliki perbedaan mendasar dalam pembuatannya.
Baca juga: Lebaran Usai, Bersihkan Lantai Kayu Laminasi dengan Cara Ini
Kayu laminasi adalah kayu komposit yang terbuat dari kayu olahan dengan motif kayu keras diaplikasikan di atasnya dalam bentuk laminasi.
Sederhananya kayu laminasi terdiri dari lapisan kayu tipis yang dipres atau ditumpuk dan ditempel menjadi satu.
Biasanya tebal ukuran kayu laminasi adalah seperempat sampai dengan satu setengah inci.
Sementara itu, lantai kayu keras adalah produk alami terbuat dari kayu asli, dipotong menjadi papan oleh pabrikan dengan ketebalan khas tiga perempat inci.
Kayu keras atau kayu solid ini sangat mudah dikenali karena memang merupakan kayu asli yang tanpa melalui proses penempelan.
Pada dasarnya keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan, salah satunya kayu keras karena 100 persen terbuat dari kayu asli maka jauh lebih menarik dan artistik.
Sementara, kayu laminasi terkadang terlihat lebih murah, namun kayu laminasi ini serbaguna dengan corak gambar beragam.
2. Biaya kayu keras lebih mahal
Salah satu kelemahan terbesar menggunakan lantai kayu keras atau solid ini adalah biaya dan pemasangannya yang mahal.
Ini juga tergantung pada kayu jenis apa yang digunakan. Misalnya kayu mahoni atau yang lebih mahal lagi kayu jati.