Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramadhan dan Lebaran, Momentum Peritel Baru Mendulang Penjualan

Kompas.com - 24/04/2021, 09:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ramadhan dan Lebaran merupakan momentum bagi para peritel yang baru akan beroperasi untuk mendulang penjualan lebih baik.

Senior Associate Director Retail Service Colliers Indonesia Sander Halsema menyampaikan prediksinya secara tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (22/04/2021).

Baca juga: Usai Jalan Layang MBZ, UEA Berencana Investasi di Sektor Pendidikan hingga Ritel

Menurut Sander, dua momen tersebut menawarkan kesempatan yang lebih besar untuk dimanfaatkan para peritel.

Hal ini didorong oleh intensitas berbelanja meningkat selama bulan suci ini. 

Baca juga: Tingkat Kunjungan Mal Jelang Ramadhan Meningkat

Selama periode ini, peritel dan pengelola biasanya menghadirkan program diskon untuk memastikan pengunjung mendatangi pusat perbelanjaan atau ruang ritel mereka.

"Tentu saja, ini merupakan peluang yang baik untuk terus menawarkan diskon dan menyusun strategi penjualan lainnya yang dianggap efektif dalam menarik pengunjung ke pusat perbelanjaan," tutur Sander.

Dia juga berpandangan, kebijakan larangan mudik berdampak pada kenaikan tingkat kunjungan dan kinerja pusat belanja.

Pada kondisi saat ini, masyarakat tidak memiliki banyak pilihan untuk berwisata atau berekreasi, sehingga pusat perbelanjaan mungkin akan mengalami peningkatan jumlah pengunjung.

Baca juga: Dampak PPKM, Tingkat Kunjungan Mal di Jabodetabek Hanya 40 Persen

Sander mengutip optimisme Ketua APPBI Alphonzus Widjaja yang memperkirakan tingkat kunjungan dapat meningkat hingga 40 persen.

Artinya peningkatan tersebut mungkin terjadi dan ini merupakan momentum yang baik bagi pasar ritel.

Puncak kinerja

Kinerja penjualan ritel biasanya mencapai puncaknya selama bulan Ramadan dan Idul Fitri.

Jadi, peritel akan mendapat keuntungan dari musim ini. Bahkan dalam kondisi saat ini, kinerja ritel diproyeksikan meningkat meski tidak sebesar sebelum pandemi.

Momentum tersebut perlu dijaga, agar pasca Ramadhan dan Idul Fitri para peritel tetap memiliki kinerja penjualan yang stabil.

Baca juga: Hingga 2025, Bekasi Bakal Dipenuhi 29 Pusat Perbelanjaan

Sander memperkirakan setelah Ramadhan dan Idul Fitri penjualan ritel akan menurun, seperti yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.

Oleh karena itu, peritel harus mengembangkan strategi untuk memastikan penjualan tidak turun ke angka terendah seperti yang dialami ketika awal pandemi.

Ada beberapa faktor tambahan yang dapat membantu sektor ritel pulih lebih cepat.

Faktor tersebut yakni meningkatnya jumlah orang yang divaksinasi, serta pengelola pusat perbelanjaan, dan peritel yang tetap patuh memberlakukan protokol kesehatan,.

"Faktor-faktor tersebut seharusnya meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk mengunjungi pusat perbelanjaan," ucap Sander.

Setelah Ramadhan dan Idul Fitri, peritel bisa menganalisa kinerja mereka. Jika dalam beberapa bulan setelah momen ini angka penjualan tetap stabil, insentif atau diskon yang diberikan oleh pengembang kepada peritel dapat ditinjau kembali, sehingga transaksi sewa kembali normal.

Namun, bagi peritel di segmen tertentu yang terus berjuang untuk meningkatkan penjualan, pengembang dapat tetap fleksibel dalam memberlakukan transaksi sewa dan biaya servis. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau