JAKARTA, KOMPAS.com - Rusia merupakan negara yang memiliki banyak negara bagian.
Dari total 88 negara federasi, 21 di antaranya merupakan negara federasi berbentuk republik yang mewakili wilayah-wilayah kelompok etnis non-Rusia.
Karena mayoritas beretnis non-Rusia, negara federasi berbentuk republik biasanya menampilkan lanskap kehidupan masyarakatnya yang unik dan berbeda dari masyarakat Rusia pada umumnya.
Chechnya, contohnya. Berbeda, dari kebanyakan negara federasi Rusia lainnya, Republik Chechnya menjadi negara federasi dengan mayoritas masyarakatnya beragama Islam.
Baca juga: Gereja St Theodore Ikut Menggalang Dana Pembangunan Masjid Termegah di Eropa, Ini Faktanya
Karenanya, di negara ini, Rusia membangun sebuah masjid megah dan mewah yang dinamakan Masjid Prophet Mohammed.
Kemewahan ditonjolkan dari penggunaan material marmer kualitas tinggi di seluruh bagian masjid, serta teknologi modern canggih dalam hal pencahayaan.
Sehingga, ketika azan berkumandang, pencahayaan bagian luar akan mengubah warna masjid menjadi biru, hijau, merah, ungu, dan warna lainnya.
Berikut fakta Masjid Prophet Mohammed:
1. Diresmikan Tahun 2019 dan Jadi Masjid Terbesar di Eropa
Dilansir Reuters.com, Masjid Prophet Mohammed diresmikan pada Jumat, 23 Agustus 2019 oleh otoritas Rusia di wilayah Chechnya.
Masjid ini terletak di Kota Shali, Chechnya Rusia dan diklaim menjadi masjid yang terbesar dan terindah di Eropa.
Karena bangunan masjid dan halaman luas dengan total mencapai 9.700 meter persegi. Kapasitas hingga 70.000 orang.
2. Diinisiasi oleh Pemimpin Muslim Ramzan Kadyrov
Pembangunan masjid ini diinisasi oleh seorang pemimpin muslim bernama Ramzan Kadyrov yang sekaligus merupakan sekutu dari Presiden Rusia Vladimir Putin.
Vladimir Putin menunjuk secara langusng Kadyrov untuk memimpin dan memerintah wilayah mayoritas muslim itu sejak tahun 2007.