Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara DP 0 Persen, Rumah Subsidi di Serang Banjir Peminat

Kompas.com - 18/03/2021, 19:30 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Awal tahun 2021 dapat disebut sebagai peluang kebangkitkan bisnis sektor properti.

Hal ini menyusul insentif dan relaksasi yang diberikan Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) untuk mendorong sektor properti lebih bergairah.

Terutama relaksasi rasio loan to value/financing to value (LTV/ FTV) menjadi 100 persen atau DP 0 persen yang dibayarkan konsumen akan ditanggung perbankan yang berlaku sejak 1 Maret hingga 31 Agustus 2021 mendatang.

Khusus rumah subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), pemerintah
menganggarkan Rp 16,6 triliun untuk 157.500 unit dengan pembiayaan Fasilitas Likuiditas
Pembiayaan Perumahan (FLPP).

Baca juga: Harga Rumah Subsidi 2021 Tidak Naik

Selain itu, pemerintah juga tidak menaikkan harga rumah subsidi dengan tetap mengacu pada harga tahun 2020 sesuai dengan Keputusan Menteri (Kepmen) PUPR Nomor 242/KPTS/M/2020 Tahun 2020 dan Kepmen Nomor 587/KPTS/M/2019 Tahun 2019.

Kebijakan DP 0 persen tersebut memberikan optimisme para pemangku kepentingan, terutama bagi pengembang dan konsumen properti.

Salah satu provinsi yang merasakan angin segar adalah Kota Serang, Banten, yang kebutuhan rumah subsidinya cukup besar dan setiap tahun terus bertambah.

Project Manager Bukit Mas Residence Reza Wijaya mengatakan stimulus dari pemerintah
ini akan direspon positif oleh pasar segmen MBR.

Pasar rumah subsidi di Kota Serang pada 2021 diprediksi tumbuh sekitar 20 persen hingga 30 persen, mengacu pada kebutuhan rumah untuk MBR lebih dari 500.000 unit per tahun.

“Kalau pemerintah boleh DP 0 persen, dan permudah persyaratan FLPP, maka semakin banyak keluarga MBR yang tertarik dan memanfaatkan insentif ini," ujar Reza, Kamis (18/03/2021).

Baca juga: Pekerja Bergaji di Bawah Rp 4 Juta Bisa Punya Rumah, Begini Caranya

Dia mencontohkan unit-unit Bukit Mas Residence yang mengalami peningkatan peminat 15 persen dibanding kuartal-kuartal sebelumnya.

Untuk mengantisipasi peningkatan permintaan itu, managemen Bukit Mas Residence menawarkan dua tipe produk sesuai dengan kebutuhan MBR.

Keduanya masing-masing tipe 28/60 meter persegi yang dipatok seharga Rp 143,5 juta dan 30/60 meter persegi seharga Rp 147,5 juta.

Bukit Mas Residence dibangun di atas lahan 10 hektar sebagai tahap awal pembangunan, dengan total potensi pengembangan seluas 13 hektar.

Perumahan subsidi ini juga mengintegrasikan area komersial, dan fasilitas yang memudahkan aktifitas, dan kebutuhan para penghuninya dalam satu kawasan.

Perumahan yang dikembangkan oleh PT Prima Karya Propertindo, anak perusahaan Vista Land Group ini sudah terbangun 200 unit dan sejumlah ruko.

“Tahun 2021 ini kami mencanangkan untuk membangun 200 unit lagi. Kami optimistis, konsumen MBR akan merealisasikan minatnya untuk membeli rumah tahun ini setelah tertunda tahun-tahun sebelumnya," pungkas Reza.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau