Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krakatau Bandar Samudera dan KAI Siapkan Infrastruktur Logistik Terintegrasi

Kompas.com - 02/03/2021, 14:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Krakatau Bandar Samudera (KBS) akan berkolaborasi dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan PT Kereta Api Logistik (KA Logistik) untuk membangun  infrastruktur logistik terintegrasi.

Kerja sama ini berupa optimalisasi rel dan gerbong tujuan Surabaya maupun akses baru ke Pelabuhan Tanjung Priok-Jakarta International Container Terminal (JITC) atau New Port Container Terminal 1 (NPCT1).

Direktur Utama PT Krakatau Bandar Samudera Akbar Djohan menyambut dengan langkah baik tersebut. Karena, kerja sama ini bisa menghadirkan skema logistik yang lebih efektif.

“Bilamana kerja sama ini bisa terealisasi sehingga konektivitas intercity (mengurangi beban jalan darat atau tol) dan interinsuler bisa terwujud, ini sebuah langkah yang sangat baik," ucap Akbar dalam siaran pers, Selasa (2/3/2021).

Selain itu, kerja sama ini juga dinilai efektif dalam memangkas biaya logistik jadi lebih murah.

Menurut Akbar, lokasi optimalisasi rel dan gerbong ini sangat strategis karena berada di ujung barat Jawa dan masuk dalam jalur Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) 1 di Selat Sunda.

Baca juga: Tahun Ini, Subsidi Kereta Api Kelas Ekonomi Rp 3,4 Triliun

"Maka sangat ideal untuk dijadikan hub logistik maritim yang terintegrasi, yang menghubungkan Jawa dan Sumatera," tutur dia.

Akbar mengungkapkan, konektivitas Cilegon-Tanjung Priok dan Cilegon–Jawa Tengah atau Jawa Timur juga akan semakin terjamin dan biaya logistik akan lebih bersaing.

"Jika kita bisa menekan biaya pengiriman, pasti harga jual produk baja juga akan bisa jauh lebih murah. Hal ini bisa menjadi peluang untuk membuka ekspor baja lebih banyak lagi," ungkap Akbar.

Dengan kualitas dan harga yang murah akan menjadikan produk baja milik PT Krakatau Steel Tbk ini bisa digunakan baik di dalam maupun luar negeri.

"Jika bisa meningkatkan ekspor baja, pasti kita juga akan berdampak kedalam perekonomian Indonesia," tutur Akbar.

Alhasil, perekonomian Indonesia akan jauh lebih baik, terlebih saat ini masih dalam kondisi Pandemi Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau