JAKARTA, KOMPAS.com - Fenomena staycation saat Pandemi Covid-19 dinilai mampu meningkatkan permintaan apartemen sewa sekitar 20 persen hingga 30 persen.
Hal ini dikemukakan Senior Advisor Research Knight Frank Indonesia Syarifah Syaukat saat menjawab Kompas.com, Kamis (18/02/2021).
Menurut Syarifah, program-program staycation atau dalam bahasa sederhananya berlibur dekat rumah dalam jangka waktu pendek, menarik minat masyarakat.
"Terlebih selama pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung hampir satu tahun, membuat masyarakat jenuh, dan butuh suasana yang berbeda. Maka program staycation di apartemen sewa pun disambut antusias," ujar Syarifah.
Baca juga: Digugat Pailit, Pengembang Apartemen The Lana Tunda Konstruksi Proyek
Staycation di apartemen sewa menjadi menarik, kata Syarifah, karena harga yang ditawarkan jauh lebih kompetitif dibandingkan program serupa yang ditawarkan hotel-hotel.
Selain itu, kelengkapan fasilitas seperti ruang keluarga, kamar, pantry, pusat kebugaran, kolam renang, taman bermain, dan lebih menekankan pada privasi juga dapat ditemui di apartemen-apartemen sewa.
Hal inilah yang membuat staycation di apartemen sewa menjadi tren dalam beberapa bulan terakhir.
Tren staycation ini juga sekaligus menggambarkan telah terjadi ekstensifikasi pasar apartemen sewa selama Pandemi Covid-19.
Sebelumnya, tamu yang mengisi apartemen sewa didominasi pekerja asing atau ekspatriat dan juga wisatawan mancanegara.
Saat ini, permintaan dari pasar domestik justru makin meningkat seiring pembatasan pergerakan antar-wilayah.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan