Pelabuhan Sibolga memiliki dermaga multipurpose dengan panjang keseluruhan 153 meter dengan panjang tambatan 296 meter, mampu disandari empat kapal sekaligus.
Dilengkapi dengan lapangan penumpukan seluas 6.000 meter persegi yang dapat menampung peti kemas hingga 18.000 box per tahun atau 20.000 teus per tahun.
Untuk menunjang kualitas dan kecepatan pelayanan bongkar muat, pelabuhan juga didukung peralatan bongkar muat berupa 1 unit fix crane.
Menurut Eriansyah, ekspor barang perdana ini menjadi sejarah bagi Kota Sibolga dan Pelindo 1. Selama ini aktivias internasional hanya dilakukan di Pelabuhan Belawan.
"Kami mengedepankan prinsip lebih cepat, lebih murah, lebih transparan dan lebih baik dalam kemasan dan tampilan. Semoga aktivitas laut di pantai barat dan timur akan sejajar dengan pelabuhan laut internasional lainnya sehingga aktivitas ekonomi tumbuh dengan cepat," ucap Eriansyah.
Kepala Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai dan Dukungan Teknis Ekspor Bea Cukai Sibolga Martua Afrido Sianturi mengatakan, kegiatan ekspor akan membantu pelaku usaha untuk tumbuh sekaligus menghasilkan devisa ekspor.
Selain itu juga dapat mengurangi defisit neraca perdagangan guna membantu meningkatkan perekonomian negara.
Martua bilang, sebanyak 2.130 crate plywood dengan volume 5.732 M3 dan berat netto 4.159.415 Kgm diekspor melalui Pelabuhan Sibolga.
Nilai devisa ekspor yang dihasilkan sebesar 3.089.616,95 dollar AS atau setara dengan Rp 43,22 miliar.
Dia mengharapkan ekspor perdana ini dapat mendorong ekportir daerah khususnya daerah dalam pengawasan KPPBC TMP C Sibolga melakukan ekspor agar produk dalam negeri dapat bersaing secara global.
"Menjadi momentum berkelanjutan dan menghasilkan ekspor yang terus meningkat. Tentunya butuh dukungan dari pemerintah daerah setempat,” tuntas Martua.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.