Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perpustakaan Warak Kayu Semarang Masuk Nominasi Building of The Year 2021

Kompas.com - 12/02/2021, 13:12 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perpustakaan di Semarang, Jawa Tengah, masuk dalam nominasi penghargaan bergengsi internasional, Building Of The Year 2021, yang diselenggarakan oleh situs arsitektur Archdaily.

Perpustakaan unik bernama Microlibrary Warak Kayu ini terpilih dalam daftar 75 finalis dari enam benua dan menyisihkan sebanyak 4.500 proyek arsitektur di dunia.

Baca juga: Bermain dan Belajar di Microlibrary Warak Kayu, Perpustakaan Mini Semarang

Hingga saat ini seleksi telah memasuki tahap voting yang akan berlangsung pada 10-18 Februari 2021.

Masyarakat Indonesia dapat memberikan suara melalui voting pada situs resmi Archdaily berikut ini: Vote For Indonesia

Perpustakaan kayu pertama di Semarang

Perpustakaan Microlibrary Warak Kayu ini digarap oleh Perusahaan Arsitektur Shau Indonesia yang bekerja sama dengan Pemerintah Kota Semarang.

Microlibrary Warak Kayu, Semarang, Jawa Tengah.Archdaily Microlibrary Warak Kayu, Semarang, Jawa Tengah.
Microlibrary Warak Kayu menjadi perpustakaan pertama di Semarang yang terbuat dan berbahan dasar dari kayu bersertifikat FSC dan dipabrikasi PT Kayu Lapis Indonesia.

Perpustakaan ini didesain dengan ventilasi silang yang mengelilingi seluruh bangunan. Jika dilihat bentuk dari ventilasi silang ini mirip seperti pola kulit naga.

Fasad bangunan ini dirancang khusus dengan pola wajik yang menyerupai tekstur kulit hewan mitologi lokal yaitu 'Warag Ngendok' yang merupakan ikon Kota Semarang.

Dengan model ventilasi ini maka pemanfaatan sirkulasi udara akan maksimal dengan mengandalkan pencahayaan matahari yang proporsional atau tidak terlalu berlebihan yang biasa menyebabkan suasana panas di dalam ruangan.

Dengan pencahayaan alami ini tentu akan sangat baik terutama untuk membaca buku sehingga tidak perlu menyalakan lampu.

"Semarang itu panas, tapi kita nggak perlu pakai AC di perpustakaan ini karena suasana bangunan bisa tetap sejuk karena pamanfaatan ventilasi silang," kata Arsitek Shau Indonesia Florian seperti dikutip dari Archdaily, Jumat (12/02/2021).

Perpustakaan multifungsi

Uniknya perpustakaan ini tak hanya memiliki fungsi tunggal yaitu sebagai tempat membaca buku saja. Bangunan ini dilengkapi dengan berbagai ruang fungsional lainnya.

Microlibrary Warak KayuDok. SHAU Microlibrary Warak Kayu
Perpustakaan juga dapat dijadikan sebagai tenpat untuk mengadakan beragam acara mulai dari workshop, seminar, nonton film atau bahkan menyaksikan persentasi.

"Berbagai kegiatan dapat dilakukan gathering dan workshop menyaksikan persentasi atau film di tribun depan," imbuh Florian.

Sementara di ruang perpustakaan sendiri pun terdapat fasilitas baca seperti spot jaring tambang yang dapat dimanfaatkan terutama untuk anak-anak saat membaca buku.

"Kami merancang sesuatu yang orisinal dengan tujuan untuk memanfaatkan beragam jenis produk kayu yang dihadirkan PT Kayu Lapis Indonesia," sambung dia.

Dibangun dengan prefabrikasi

Perpustakaan Warak Kayu ini dibangun dengan prefabrikasi. Hal itu membuat proses lebih bersih, ramah lingkungan dan lebih menghemat konstruksi.

Microlibrary Warak KayuDok. SHAU Microlibrary Warak Kayu
Proses konstruksi juga aman, tingkat presisi tinggi, dan meminimalisir tingkat kesalahan sehingga limbahnya lebih sedikit.

Florian meyakini bahwa prefabrikasi ini akan menjadi masa depan dalam dunia konstruksi.

Prefabrikasi sendiri sebenernya adalah pemindahan segala proses yang sebelumnya dilakukan di lapangan, pindah dilakukan di pabrik.

"Sehingga saat di lapangan tinggal merakit bangunan tersebut saja," tuntasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau