KOMPAS.com - Begitu melihat fasad bangunannya, Anda pasti setuju bahwa ciri khas arsitektur rumah minimalis sederhana terpancar begitu kuat pada hunian ini.
Sang arsitek, Erwin Kusuma, merancang fasad tanpa dekorasi. Fasad dibiarkan polos dan hanya diberi lapisan berupa cat warna abu-abu dan putih.
Kesederhanaan fasad ini disempurnakan dengan jendela yang dibuat berbentuk persegi panjang dengan ukuran sangat kecil dan ramping serta tanpa bingkai.
Meskipun kecil, jendela ini tetap bisa menjadi jalan masuk cahaya alami.
Nah, berbeda dengan tampilan fasad yang sederhana dan cenderung kaku, bagian dalam rumah minimalis ini justru terasa begitu hangat berkat sentuhan kayu.
Penasaran? Mari lihat bersama beberapa sudut ruangan dari hunian ini!
1. Konsep Open Space dengan Sentuhan Kayu
Di ruang keluarga, warna abu-abu dan putih mendominasi seperti arsitektur rumah minimalis pada umumnya.
Sebagai aksen pemanis sekaligus memberikan sentuhan yang hangat, material kayu tampak menonjol di ruang keluarga ini.
Material kayu yang menampilkan warna natural dan serat-serat kayu yang unik dihadirkan dalam bentuk daun pintu, meja tamu, dan juga rak terbuka besar yang menutupi salah satu sisi dinding.
Sebagai sentuhan akhir nuansa rumah minimalis hangat, ditambahkan dua lampu gantung yang memancarkan cahaya kuning temaram di atas area duduk.
Arsitek Erwin Kusuma memilih sebuah meja makan dari belahan kayu utuh yang menampilkan guratan kayu yang sangat unik.
Sentuhan kayu diperkuat melalui pilihan kursi-kursi kayu, rangka jendela kayu, dan rangka pintu lebar yang juga dari material kayu.