KOMPAS.com – Pada masa pandemi Covid-19, banyak perkantoran yang mengizinkan karyawannya bekerja dari rumah atau dikenal dengan work from home (WFH). Namun, tak sedikit pula perkantoran yang masih mengharuskan karyawan bekerja di kantor atau bahkan di coworking space.
Beberapa tahun terakhir, tren perusahaan berkantor di coworking space memang kian menjamur, terutama bagi perusahaan rintisan (startup). Saat pandemi, ternyata tren itu tetap ada.
Diberitakan Kompas.com, Kamis (17/9/2020), meningkatnya kebutuhan coworking space atau flexible office selama masa pandemi membuat pengembang harus melakukan penyesuaian terhadap protokol kesehatan yang dianjurkan.
Baca juga: Tips Menata Interior Toko di Tengah Pandemi, Sirkulasi Udara Jadi Kebutuhan Vital
Penyesuaian tersebut dilakukan agar ruang-ruang yang ditawarkan menjadi lebih aman, higienis, dan nyaman. Nah, untuk memenuhi kriteria itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
Principle Designer dari Fabelio Projects Miftahuddin Nurdayat mengatakan, sirkulasi udara menjadi salah satu kebutuhan yang vital selama masa pandemi.
“Oleh karena itu, bangunan coworking space harus memiliki sirkulasi udara yang baik sehingga nyaman bagi para pemakai dan pengunjungnya,” ujar Miftahuddin kepada Kompas.com secara tertulis, Rabu (16/12/2020).
Untuk menghasilkan sirkulasi udara yang baik, coworking space perlu menyediakan ruang terbuka guna memudahkan pertukaran udara.
Selain itu, ada baiknya membatasi penggunaan material yang mudah berdebu, seperti kayu dan elemen-elemen dekorasi yang berpotensi membawa alergen, di antaranya karpet, gorden, dan kain pelapis.
Tak hanya bagi perkantoran, saat ini banyak pula lembaga pendidikan yang memerlukan coworking space untuk digunakan mahasiswa sebagai tempat belajar atau mengerjakan tugas.
Coworking space yang dipakai lembaga pendidikan pun biasanya memiliki ruangan yang fungsional. Ada ruang-ruang yang menjadi satu kesatuan dengan perpustakaan, koperasi, atau kafe.
Bahkan, ada pula coworking space yang menyatu dengan fasilitas perbankan. Salah satunya proyek coworking space BRIWORK yang merupakan hasil kolaborasi antara Fabelio, melalui Fabelio Projects, dan Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Baca juga: Tren Memasak di Rumah Meningkat, Kitchen Set di Dapur Harus Fungsional
Tujuan diadakannya proyek ini adalah untuk menyediakan tempat belajar fungsional bagi mahasiswa di sejumlah universitas, di antaranya Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Parahyangan (Unpar), Univeritas Jember (Unej), dan Universitas Brawijaya (Unibraw).
“Ide yang kami tawarkan melalui proyek BRIWORK adalah menyatukan fasilitas perbankan dengan tempat kegiatan mahasiswa menjadi satu kesatuan. Tidak seperti bank pada umumnya yang memiliki desain interior kaku, BRIWORK memiliki desain yang lebih terbuka dan fleksibel,” jelas Miftahuddin.
Untuk konsep desain yang ditawarkan, Fabelio Projects menggunakan konsep yang sama. Namun, ada beberapa detail perbedaan interior yang disesuaikan terhadap kebiasaan mahasiswa dan nilai-nilai yang dibawa masing-masing universitas.