JAKARTA, KOMPAS.com - Perhelatan akbar kaliber internasional MotoGP tak lama lagi digelar di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Guna mendukung ajang tersebut, sejumlah infrastruktur pariwisata termasuk permukiman dibangun, diperbaiki, dan dipercantik.
Termasuk 915 rumah tidak layak huni (RTLH) yang dibedah dan disulap menjadi lebih menarik dipandang mata dengan konsep dan langgam arsitektural Sasak; rumah Bale Tani dan Lumbung.
Baca juga: Warga NTB Terima Rp 17,5 Juta untuk Bedah Rumah
Bedah rumah ini tak hanya merupakan bagian dari Program Sarana Hunian Pariwisata (Sarhunta), melainkan juga mendukung pemulihan ekonomi di sektor pariwisata pada masa pandemi khususnya di KSPN Mandalika.
Total anggaran pelaksanaan Program Sarhunta untuk 915 unit rumah sekitar Rp 62,22 miliar.
Arsyad menerangkan, dari 915 rumah yang dibedah tersebut, sebanyak 817 unit berada di Kabupaten Lombok Tengah.
Dengan rincian, di sepanjang koridor masuk Kawasan Mandalika sebanyak 517 rumah, dan sekitar 300 unit rumah lainnya dibedah untuk rumah singgah dan homestay serta usaha lainnya guna mendukung pariwisata.
Sisanya sebanyak 98 tersebar di Kabupaten Lombok Utara dan Tiga Gili Tramena yakni Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air.
Arsyad berharap pemerintah daerah dan para penerima bantuan bedah rumah serta homestay dapat menjaga, mengelola dan memanfaatkan rumah tersebut dengan baik.
“Kami berharap melalui Program Sarhunta ini selain rumah masyarakat menjadi lebih layak huni juga dapat mendukung fungsi pariwisata serta usaha lainnya, sehingga dapat memberikan keuntungan di daerah tujuan wisata," tutur Arsyad.
Hal senada dikatakan Menparekraf Sandiaga Uno yang memberikan apresiasi kepada Kementerian PUPR.
“Konsep penginapan ini sangat baik karena dilengkapi dengan fasilitas yang lengkap namun dengan harga sewa yang terjangkau," ujar Sandi.
"Hal ini merupakan wujud nyata pembangunan infrastruktur yang berkeadilan karena masyarakat bersama pemerintah membangun rumah swadaya yang baik dan dapat menjadi tempat usaha bagi warga lokal," lanjut dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.