JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melanjutkan pembangunan Akuifer Buatan Simpanan Air Hujan (ABSAH) di 273 lokasi di seluruh Indonesia.
Alokasi anggaran yang dikucurkan untuk pembangunan ABSAH ini sebesar Rp 89 miliar yang merupakan bagian dari Program Padat Karya Tunai (PKT).
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, Program PKT dilaksanakan melalui pembangunan infrastruktur yang melibatkan masyarakat atau warga setempat sebagai pelaku, khususnya berskala kecil atau pekerjaan sederhana tanpa membutuhkan teknologi.
“Selain untuk meningkatkan daya beli masyarakat, PKT juga bertujuan mendistribusikan dana hingga ke desa atau pelosok. Pola pelaksanaan PKT harus memperhatikan protokol jaga jarak sosial dan fisik untuk pencegahan penyebaran Covid-19,” ujar Basuki seperti dikutip dari laman Kementerian PUPR, Kamis (14/1/2021).
Basuki mengatakan, infrastruktur ABSAH utamanya dibangun di daerah kering untuk menampung air hujan sebagai sumber air baku bagi masyarakat.
Baca juga: Kementerian PUPR Terapkan Teknologi ABSAH Melalui Padat Karya Tunai
Menurut dia, inovasi ini sangat membantu penyediaan air bersih dan air minum bagi masyarakat yang bersumber dari air hujan untuk memenuhi baku mutu untuk layanan standar kebutuhan air baku minimal.
Adanya teknologi ABSAH juga dinilai dapat membantu masyarakat yang tinggal di daerah sulit air, khususnya di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi akibat Pandemi Covid-19.
Sehingga, masyarakat akan terbantu secara sosial maupun ekonomi karena tidak harus membeli karena dapat memanfaatkan air hujan.
Untuk diketahui, pembangunan ABSAH akan melibatkan masyarakat penerima manfaat untuk masing-masing lokasi dengan total target 2.662 tenaga kerja.
Prinsip kerja teknologi ABSAH adalah infrastruktur penyediaan air baku mandiri dengan menampung air hujan dalam tampungan yang disaring dengan media akuifer buatan (kerikil, pasir, bata merah, batu gamping, ijuk, dan arang).
Pada Tahun Anggaran (TA) 2020, Program PKT ABSAH telah menjangkau 104 lokasi senilai Rp 37,8 miliar dan menyerap 849 tenaga kerja.
Infrastruktur ABSAH salah satunya yang telah selesai dan diserahterimakan berada di Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat.
Pembangunannya dilaksanakan oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan I Pontianak Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air Kementerian PUPR berupa teknologi ABSAH dan air gambut sebagai sumber air baku masyarakat di daerah Sungai Kakap dan Sungai Ambawang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.