Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLTA Rp 500 Miliar di Lau Gunung Resmi Beroperasi

Kompas.com - 17/12/2020, 16:37 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Unit bisnis PT Nusantara Infrastructure Tbk sektor energi, PT Inpola Meka Energi resmi mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Lau Gunung di Desa Lau Gunung, Kecamatan Pinem, Provinsi Sumatera Utara.

PLTA dengan kapasitas 15 megawatt (MV) ini sudah dapat mendistribusikan listrik melalui jaringan milik PT Perusahaan Listrik Negara atau PLN.

General Manager Corporate Affairs PT Nusantara Infrastructure Tbk Deden Rochmawaty mengatakan, proyek tersebut sejalan dengan keterlibatan Pemerintah Indonesia dalam Paris Agreement atau Persetujuan Paris mengenai Perubahan Iklim melalui Undang-Undang (UU) Nomor 16 Tahun 2016 pada tanggal 24 Oktober 2016.

“Berkat dukungan dan kerjasama seluruh pihak, mulai hari ini PLTA Lau Gunung sudah resmi beroperasi secara komersial dan akan melayani sekitar 10.000 masyarakat di Kabupaten Dairi dan Karo melalui jaringan listrik PLN," kata Deden dikutip dari keterangan resminya, Kamis (17/12/2020).

Deden berharap, PLTA Lau Gunung dapat mendukung kegiatan sehari-hari masyarakat dari sisi pendidikan, perekonomian, industri dan kegiatan lainnya melalui pendistribusian listrik ke berbagai tempat di wilayah itu.

Pengoperasian PLTA ini diklaim sebagai bentuk kontribusi nyata perusahaan dalam meningkatkan penggunaan energi terbarukan ramah lingkungan, khususnya dalam menurunkan emisi gas rumah kaca di atmosfer.

PLTA Lau Gunung dioperasikan dengan menggunakan teknologi mutakhir yang terdiri dari 2
turbin.

Baca juga: Dua Bendungan Pengendali Banjir Metropolitan Jakarta Tuntas 2021

Sistem operasi PLTA Lau Gunung ini memanfaatkan aliran Sungai Lau Gunung lalu diolah untuk masuk ke tunnel (terowongan) sepanjang 1,6 kilometer dengan debit air sekitar 13 meter kubik per detik.

Terowongan tersebut berfungsi sebagai saluran pengantar ke kolam penampungan (headpond) dan pipa pesat (penstocks).

Selanjutnya, air diteruskan ke rumah mesin untuk memutar turbin pembangkit listrik.

PLTA Lau Gunung menggunakan aliran sungai dan menjadi jenis pembangkit terbarukan
bebas polusi yang dipastikan aman bagi masyarakat dan lingkungan.

Adapun total investasi dari proyek tersebut senilai Rp 500 miliar atau sebagian dibiayai melalui kredit investasi oleh PT Bank Central Asia Tbk atau BCA.

PLTA ini memiliki Daerah Aliran Sungai (DAS) sepanjang 519,34 kilometer persegi dengan panjang sungai utama 47,5 kilometer.

Sebelum dioperasikan atau memasuki tahap Commercial Operation Date (COD), PLTA Lau
Gunung telah menyelesaikan tahapan commissioning yang disaksikan langsung oleh PLN
Wilayah Sumatera Utara.

Pada 12 Desember 2020, pembangkit listrik ramah lingkungan ini juga telah mendapatkan Sertifikat Laik Operasi (SLO) sehingga dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas mulai hari ini.

Konstruksi pembangunan PLTA Lau Gunung berlangsung selama 2,6 tahun lalu melalui kerja sama PT Energi Infranusantara (EI) dan anak usaha PT PP (Persero) Tbk yaitu PT PP Energi (PPE).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Berita
Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Berita
Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Berita
119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

Berita
Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Berita
Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau