Dia menyebut, Bank BTN yang telah habis kuotanya pada Maret 2020. Sementara untuk Bank NTT, habis kuotanya pada September 2020.
"Namun, penyebab utama adalah pandemi yang mengakibatkan daya beli menurun, sehingga penyerapan rumah subsidi pun lambat," jelas Bobby.
Namun, sesuai hasil koordinasi dengan kementerian terkait, pada tahun 2021 mendatang dana yang dicadangkan untuk perumahan subsidi dinaikkan dari Rp 11 triliun menjadi Rp 16,5 triliun.
Anggaran sebesar ini dikhususkan untuk pembiayaan rumah subsidi di seluruh Indonesia. Dengan tambahan anggaran ini, Bobby mengharapkan, penyerapan perumahan subsidi bisa lebih maksimal.
"Karena itu maka kami minta dukungan yang besar dari Bank NTT agar bisa bersama-sama merumahkan masyarakat NTT yang belum punya rumah," kata Bobby.
Sementara Ketua Panitia kegiatan REI Expo XIV 2020 Chandra Santosa mengatakan, pameran perumahan kali ini sebagai wujud nyata kehadiran Bank NTT bersama REI NTT untuk menyediakan rumah murah.
Chandra mengatakan, 16 developer ikut memeriahkan pameran ini dengan menyediakan perumahan subsidi di 38 lokasi.
Menariknya, selama kegiatan pameran ini berlangsung, masyarakat yang ingin membeli rumah akan dibebaskan dari uang muka atau down payment (DP) nol persen.
"Dari total target 150 rumah terjual, proyeksi nilai penjualan sekitar Rp 1,5 miliar," tuntas Chandra
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.