Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kado HUT Kemerdekaan RI, Istora Papua Bangkit Raih 3 Rekor MURI

Kompas.com - 17/08/2020, 19:34 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) meraih tiga Rekor MURI atas pembangunan Istana Olahraga (Istora) Papua Bangkit.

Hal ini menyusul penyelesaian tiga dari tujuh venue yang akan digunakan untuk perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Provinsi Papua pada tahun 2021.

Direktur Prasarana Strategis Ditjen Cipta Karya Iwan Suprijanto menjelaskan, ketiga kategori yang diraih yakni, kategori struktur atap baja lengkung bentang terpanjang dengan dimensi 90 meter.

Kategori kedua adalah atap tanpa sambungan dan baut mengerucut terluas berbentuk dome seluas 7.300 meter persegi.

Sedangkan kategori ketiga, instalasi terpanjang dan diameter terbesar textile duct dengan dimensi ring internal 477 meter, diameter cincin luar sepanjang 70 meter, serta diameter cincin dalam sepanjang 56 meter.

“Dengan berbagai pencatatan rekor tersebut, Istora Papua Bangkit selayaknya menjadi arena multifungsi kebanggaan bangsa Indonesia, dan menjadi bukti teknologi tinggi dan canggih bisa dibangun di tanah Papua,” jelas Iwan dalam siaran pers, Senin (17/8/2020).

Penyelesaiani tiga venue olahraga ini lebih cepat dari jadwal akhir waktu kontrak dan telah memperoleh Sertifikat Berstandar Internasional yakni arena akuatik di kawasan olahraga Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, arena kriket, serta lapangan hoki (indoor dan outdoor) di Kampung Doyo Baru, Distrik Waibu.

Baca juga: Stadion Papua Bangkit Masuk Nominasi Stadium of The Year

Pembangunan Istora Papua Bangkit ini dilakukan berdasarkan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat Rapat Terbatas (Ratas) terkait Persiapan Penyelenggaraan PON XX di Papua pada 17 Januari 2020 lalu.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, penyelesaian pembangunan venue olahraga PON XX dilaksanakan dengan cermat.

Mulai dari tahap desain, pembangunan, dan pengawasannya tetap memperhatikan aspek keselamatan yang melibatkan pengawasan dari Komite Keselamatan Konstruksi (Komite K2).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com