JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyelesaikan pembangunan Akuifer Buatan Simpanan Air Hujan (ABSAH).
ABSAH merupakan infrastruktur penyediaan air baku mandiri dengan prinsip kerja menampung air hujan.
Air tersebut kemudian ditampung dan disaring dengan media akuifer buatan berupa kerikil, pasir, bata merah, batu gamping, ijuk, dan arang.
Hingga saat ini progres konstruksi ABSAH mencapai 55,54 persen. Hingga pertengahan Juni 2020, realisasi pembangunan ABSAH telah dilakukan di 79 lokasi dari target 94 lokasi,.
Pembangunan ABSAH dilakukan melalui Padat Karya Tunai (PKT) tahun anggaran 2020. Anggaran yang dikucurkan untuk program ini mencapai Rp 38 miliar.
Baca juga: Kementerian PUPR Terapkan Teknologi ABSAH Melalui Padat Karya Tunai
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, penyaluran Padat Karya ABSAH dlaksanakan melalui pembangunan infrastrukturn yang melibatkan warga setempat.
"Selain untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat, PKT juga bertujuan mendistribusikan dana hingga ke desa atau pelosok dan mengurangi pengangguran akibat dari Pandemi COVID-19," ucap Basuki seperti dikutip Kompas.com dari laman resmi Kementerian PUPR, Jumat (26/6/2020).
Basuki melanjutkan, Pembangunan ABSAH diprioritaskan pada daerah kering, kawasan sulit air karena faktor geologi dan iklim, pulau-pulau kecil, dan daerah berair asin.
Di Jawa Tengah, pembangunan ABSAH dilakukan di beberapa dawrah yakni Kabupaten Demak, Grobogan, Pemalang, serta di Kabupaten Sukoharjo. Pembuatan ABSAH juga dilakukan di 35 lokasi di Maluku.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.