Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/05/2020, 09:00 WIB
Putri Zakia Salsabila ,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi pasar perumahan Jabodebek-Banten sebagai benchmark pasar perumahan Nasional memperlihatkan tren penurunan merata.

Berdasarkan laporan Indonesia Property Watch (IPW) yang berjudul Tren Pertumbuhan Penjualan Perumahan pada Kuartal I-2020 mengalami penurunan nilai jual cukup signifikan.

Penurunan Nilai Penjualan Perumahan Rata-Rata terjadi hampir merata di seluruh wilayah survei dengan penurunan tertinggi berada di Bekasi sebesar 56,0 persen persen.

Diikuti Bogor 55,3 persen, Depok 50,9 persen, serta wilayah lainnya. Penurunan terendah terjadi di Cilegon sebesar 27,2 persen.

Survei dilakukan terhadap 95 proyek perumahan yang terbagi dalam empat wilayah besar yaitu Jakarta, Bekasi, Bogor (termasuk Depok), dan Banten (Serang, Cilegon, Tangerang, Tangerang Selatan, dan Kabupaten Tangerang).

Tren Pertumbuhan Penjualan pada Kuartal Pertama 2020Indonesia Property Watch (IPW) Tren Pertumbuhan Penjualan pada Kuartal Pertama 2020

Direktur Eksekutif IPW Ali Tranghanda mengatakan, Wabah Covid-19 melemahkan sektor properti, dan penurunan tajam penjualan mulai terlihat sejak pertengahan Triwulan Pertama.

Melihat kondisi ini, Ali memperkirakan pasar properti akan terus berlanjut pada Triwulan Kedua dan Ketiga.

"Penjualan pasar perumahan di wilayah Jabodebek-Banten akan mengalami penurunan terdalam bila wabah Covid-19 berkepanjangan," tutur Ali dalam siaran langsung bersama Direktur Utama Bank BTN dan Para ketua Asosiasi Perumahan, Rabu (20/5/2020).

Menurutnya, daya beli segmen bawah yang sebagian besar didominasi oleh end-user diperkirakan akan semakin tergerus.

Sementara, di segmen menengah kemungkinan akan terjadi penurunan pada Triwulan Keempat karena daya beli yang mulai tidak stabil.

Sedangkan di segmen atas yang notabene investor, diperkirakan akan tetap mempunyai daya beli dan bahkan dapat menjadi ‘penyelamat’ pasar perumahan saat situasi mulai membaik.

"Penurunan yang terjadi lebih dikarenakan faktor psikologis dalam menunda pembelian," ucapnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com