Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Penyebaran Corona, Pemerintah Bangun Sarana Air Bersih

Kompas.com - 12/05/2020, 20:00 WIB
Putri Zakia Salsabila ,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) merupakan salah satu upaya mencegah berbagai penyakit terlebih di tengah wabah virus Corona atau Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Untuk mendukung PHBS dan upaya pencegahan penyebaran COVID-19, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Ditjen Cipta Karya terus membangun sarana prasarana air bersih dan sanitasi.

Dukungan ini diberikan melalui program Padat Karya Tunai Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas).

Program infrastruktur kerakyatan atau Padat Karya Tunai (PKT) sangat penting bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Baca juga: Program Padat Karya Dipercepat, Warga Dilibatkan dalam Pembangunan

"Pembangunan infrastruktur padat karya bertujuan untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan daya beli masyarakat,” tutur Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam siaran resmi yang diterima Kompas.com, Selasa (12/5/2020).

Sebagai upaya penanganan penyebaran Covid-19, Program Pamsimas juga mensosialisasikan gerakan cuci tangan pakai sabun (CPTS) dengan menyediakan sambungan kran air dan sabun serta penggunaan masker di lokasi pembangunan Pamsimas.

Beberapa lokasi pembangunan Pamsimas yakni di Desa Mekarsari, Kecamatan Merbau Provinsi Riau, Desa Sukamerindu, Kecamatan Sukamerindu Provinsi Sumatera Selatan, dan Desa Samustida, Kecamatan Teluk Kramat, Provinsi Kalimantan Barat.

Pamsimas dilaksanakan dengan menyediakan akses air minum aman melalui uji kualitas air, penyediaan sanitasi untuk stop buang air besar sembarangan (BABS), dan perubahan perilaku dengan mengadopsi gaya hidup bersih sehat seperti gerakan cuci tangan pakai sabun.

Sedangkan beberapa kegiatan pembangunan Sanimas di antaranya seperti pembangunan prasarana mandi cuci kakus (MCK), Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Kombinasi dengan MCK dan Sambungan Rumah (SR).

Salah satu lokasi pekerjaan Sanimas adalah di Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Kegiatan yang telah dilaksanakan di lokasi ini yakni mobilisasi Tenaga Fasilitator Lapangan, koordinasi dengan dinas terkait di antaranya Dinas Kesehatan dan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, koordinasi dengan desa, survey lapangan, penyampaian hasil survey ke dinas, sosialisasi tingkat desa dan menyebarkan brosur Sanimas.

Sosialisasi dilakukan dengan mematuhi protokol kesehatan penanganan COVID-19 seperti menjaga jarak minimal 1 meter dan wajib menggunakan masker.

Dengan tersedianya sarana air bersih dan air limbah domestik serta pemahaman tentang hidup bersih, diharapkan kedua program ini tidak hanya untuk pencegahan penyebaran COVID-19 tetapi juga memperkecil kasus gizi buruk dan stunting.

Selain untuk mencegah penyebaran virus Corona, program padat karya Pamsimas dan Sanimas juga bertujuan untuk mempertahankan daya beli masyarakat di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi akibat Pandemi Covid-19 yang terjadi sekarang.

Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk memperhatikan daya beli masyarakat terutama rakyat kecil yang disampaikan saat telekonferensi Rapat Terbatas akhir Maret lalu.

Pada Tahun Anggaran 2020 Pamsimas dilaksanakan di 4.717 desa dengan total anggaran program ini sebesar Rp 1,120 triliun.

Program Padat Karya Pamsimas dikerjakan oleh 10 orang selama 75 hari sehingga bisa menyerap sebanyak 47.710 tenaga kerja.

Sementara Sanimas dilaksanakan di 1.028 lokasi dengan total anggaran program ini sebesar Rp 391 miliar.

Program Sanimas dikerjakan oleh 15 orang selama 75 hari sehingga menyerap 15.420 tenaga kerja.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com