Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harris, Merek Lokal yang Berjaya di Pasar Hotel Indonesia

Kompas.com - 27/02/2020, 16:58 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Merek lokal, Harris Hotels, yang dikembangkan Tauzia Hotel Management tampil sebagai pemimpin pasar hotel di Indonesia.

Harris Hotels mengalami pertumbuhan paling pesat dan cepat, terutama dalam hal pembukaan properti baru.

Mengutip laman Top Hotel Projects, tahun 2020-2023 mendatang, Harris akan mengoperasikan 16 hotel baru yang mencakup 3.085 kamar.

Menyusul Harris, merek lokal lain yang berjaya di kandang sendiri adalah Aston Hotels. Merek yang melayani pelancong bisnis dan rekreasi kelas menengah-atas ini merencanakan pembukaan 6 hotel dengan 776 kamar.

Sementara merek asing, Hotel Aloft Marriott dan Citadines Marriott akan meluncurkan masing-masing 5 properti dan Melia Hotels & Resorts membuka 4 proyek dalam pipa pengembangan baru.

Baca juga: Nih, Hotel Butik Instagramable di Semarang!

Secara umum, pasar hotel Indonesia dinilai sangat menjanjikan dengan 124 hotel dan 24.249 kamar baru dalam tiga tahun mendatang.

Tahun 2020 merupakan momentum dengan prospek yang sangat kuat. Terdapat 51 properti dengan 8.832 kamar yang meluncur ke pasar.

"Ini artinya, hampir satu hotel dibuka setiap minggu," tulis situs tersebut.

Sementara tahun 2021, akan ada 21 hotel baru, dan pada 2022 hingga seterusnya terdapat 52 hotel anyar.

Dari total 124 hotel yang direncanakan di seluruh Indonesia, 81 di antaranya berklasifikasi bintang empat.

 

Sejumlah 43 properti sisanya merupakan hotel dengan klasifikasi bintang lima. Data  ini sekaligus menunjukkan tren hotel kelas atas dan mewah makin menguat.

Betapa tidak, telah siap nama-nama besar kelas atas dan mewah mewarnai pasar hotel Indonesia. Sebut saja, Sofito So di Mega Kuningan dan Westin Surabaya pada 2021.

Top Five 

Paramount Hotel and Resorts Lombokhandsout Paramount Hotel and Resorts Lombok
Tak dapat dimungkiri Bali menempati peringkat utama dan telah menjadi destinasi yang demikian populer, terutama di antara para turis dari Australia, Eropa dan Amerika Utara.

Karena daya tarik kawasan ini terus meningkat, tidak mengherankan jika 27 hotel dengan  5.073 kamar akan dikembangkan dalam kurun tiga tahun ini.

Di posisi kedua, Jakarta sebagai ibu kota negara dengan 18 pembukaan dengan 3.257 kamar baru.

Menyusul di tempat berikutnya berturut-turut Surabaya dengan 5 hotel baru, Bandung 5 hotel, dan Bintan 4 hotel.

Adapun peluncuran hotel-hotel yang dianggap penting adalah Paramount Resort Lombok yang dikembangkan dengan jumlah 1.500 kunci.

Resor ini didesain khusus untuk menarik wisatawan, dengan berbagai pilihan hiburan dan fasilitas canggih termasuk kolam renang, restoran internasional dan lokal, serta fasilitas kesehatan.

"Resor ini bakal dibuka pada Kuartal II-2021," tambah Top Hotel Projects

Westin Surabaya yang mencakup 204 kamar juga akan beroperasi pada Kuartal II-2021. Hotel ini berada persis di atas Pakuwon Mall, Surabaya.

Berikutnya Melia Adhiwangsa Surabaya yang berada di pusat kota meluncur pada waktu yang sama dengan 300 kamar.

Terakhir Sofitel So Mega Kuningan dengan 212 kamar menjadi hotel mewah yang dinantikan publik Jakarta dengan desain modern, dan teknologi canggih.

Paling Stabil

Ilustrasi hotelSHUTTERSTOCK Ilustrasi hotel
Fenomena ini mengonfirmasi prediksi Coldwell Banker Indonesia, bahwa bisnis perhotelan tampil paling stabil dan relatif lebih baik kinerjanya di antara bisnis properti lainnya seperti apartemen, ritel, dan perkantoran.

Hal ini didukung tingkat hunian secara umum yang tercatat sekitar 62 persen untuk kawasan Jakarta, dan Bali.

Managing Partner of Strategic Advisory Coldwell Banker Tommy H Bastami menjawab pertanyaan Kompas.com, usai presentasi Market Outlook 2020, di Jakarta, Kamis (6/1/2020).

Menurut Tommy, kegiatan meeting, incentives, convention and exhibition ( MICE) baik dari sisi korporasi maupun government spending yang sifatnya reguler menjadi kontributor terbesar kinerja perhotelan.

Baca juga: Tahun Ini, Jakarta Tambah 2.103 Kamar Hotel Baru

"Dan bintang empat akan tampil menguasai pasar. Menyusul hotel dengan klasifikasi di atasnya dan bintang tiga," ujar Tommy.

Terutama di Jakarta, performa terbaik ditunjukkan hotel berklasifikasi bintang empat yang memiliki fleksibilitas lebih tinggi ketimbang bintang lima atau di bawahnya.

Hotel bintang empat, kata Tommy, bisa menangkap dua pasar sekaligus yakni segmen hotel bintang lima dan segmen hotel bintang tiga.

"Dengan rate (tarif) yang juga fleksibel, sehingga hotel bintang empat menjadi pilihan utama bagi korporat dan pemerintah untuk menggelar acara-acara MICE reguler," cetus Tommy. 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau