Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FOTO: Penampakan Terowongan Nanjung

Kompas.com - 30/01/2020, 14:28 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu upaya untuk mengurangi banjir yang kerap terjadi di hulu Sungai Citarum adalah dengan membangun beberapa infrastruktur, seperti Terowongan Nanjung, di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Terowongan ini dibangun dengan dua buah tunnel. Adapun masing-masing panjangnya 230 meter dan diameter 8 meter.

Keberadaan terowongan kembar ini disebut mampu mengurangi luasan area banjir dari awalnya sekitar 490 hektar menjadi 80 hektar.

Baca juga: Diresmikan Jokowi, Ini Informasi Lengkap Terowongan Nanjung

Beroperasinya infrastruktur tersebut bisa mengurangi banjir di beberapa wilayah seperti Dayeuhkolot, Baleendah, dan Bojongsoang.

Selain Terowongan Nanjung, infrastruktur lain yang diharapkan dapat mengurangi banjir adalah retarding basin atau kolam retensi Cieunteung yang berada di pinggir Sungai Citarum.

Ada pula kolam retensi Gedebage seluas 7,7 hektar dan floodway atau sodetan Cisangkuy. Selain itu akan ada tujuh buah kolam lain yang mampu menampung air.

"Tahun ini sudah bisa diselesaikan, Insha Allah banjir yang dulunya selalu terjadi di cekungan ini tidak terjadi di tahun setelah 2020," ucap Presiden di Bandung, Rabu (29/1/2020).

Kelak jika pembenahan hulu rampung, Menteri PUPR Basuki mengatakan fokus berikutnya adalah mengendalikan banjir muara Sungai Citarum atau di hilir Muara Gembong dengan membangyn bendungan di Sungai Cibeet.

Berikut penampakannya:

Keberadaan terowongan akan meningkatkan kapasitas Sungai Citarum dari 570 meter kubik per detik menjadi 669 meter kubik per detik.Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Keberadaan terowongan akan meningkatkan kapasitas Sungai Citarum dari 570 meter kubik per detik menjadi 669 meter kubik per detik.
Terowongan ini terdiri dari 2 tunnel dengan panjang masing-masing 230 meter dan diameter 8 meter. Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Terowongan ini terdiri dari 2 tunnel dengan panjang masing-masing 230 meter dan diameter 8 meter.
Pembangunan Terowongan Nanjung telah dimulai sejak November 2017. Dokumentasi Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Pembangunan Terowongan Nanjung telah dimulai sejak November 2017.
Pengerjaan konstruksi Terowongan Nanjung dilakukan oleh kontraktor PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk KSODokumentasi Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Pengerjaan konstruksi Terowongan Nanjung dilakukan oleh kontraktor PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk KSO
Presiden Joko Widodo menyebutkan, Terowongan Nanjung dapat mengurangi luasan area banjir dari semula 490 hektar menjadi 80 hektarDokumentasi Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Presiden Joko Widodo menyebutkan, Terowongan Nanjung dapat mengurangi luasan area banjir dari semula 490 hektar menjadi 80 hektar
Manfaat lain dari terowongan ini adalah memperlancar aliran Sungai Citarum tepatnya di Curug Jompong.Dokumentasi Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Manfaat lain dari terowongan ini adalah memperlancar aliran Sungai Citarum tepatnya di Curug Jompong.
Foto kondisi Terowongan Nanjung.Dokumentasi Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Foto kondisi Terowongan Nanjung.
Terowongan Nanjung di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pengendali banjir hulu Sungai Citarum.Dokumentasi Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Terowongan Nanjung di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pengendali banjir hulu Sungai Citarum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com