KOMPAS.com - Bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia awal Januari ini mengakibatkan kerusakan fasilitas, infrastruktur, dan korban jiwa.
Selain itu, harta benda, surat-surat berharga, hingga bangunan rumah warga pun juga turut terdampak oleh banjir.
Meski lelah akibat mengungsi atau bertahan di rumah, membersihkan rumah setelah banjir harus segera dilakukan.
Air kotor, lumpur, dan sampah yang dibawa banjir bisa menimbulkan berbagai masalah apabila tidak segera dibersihkan.
Berikut potensi bahaya bila rumah tidak segera dibersihkan usai banjir:
1. Noda bekas banjir yang tidak bisa hilang
Sebagian besar rumah masyarakat kita berwarna terang. Di antaranya putih, abu-abu, krem, coklat muda, biru muda, dan warna-warna terang lainnya.
Nah, air banjir yang berwarna coklat dan lumpur yang dibawanya menyebabkan noda membandel pada tembok dan lantai yang berwarna terang.
Anda perlu segera membersihkannya dengan deterjen atau sabun pembersih lainnya supaya tidak membekas.
Tembok rumah akan terlihat kumuh jika noda bekas banjir tdiak segera dibersihkan. Jika sudah sulit dibersihkan, segera cat ulang tembok rumah Anda.
2. Bau tidak sedap yang bertahan di rumah
Air dan lumpur banjir, beserta sampah yang dibawanya juga membawa aroma yang tidak sedap.
Anda bisa mulai membersihkannya dengan menggunakan bahan-bahan penetralisir bau alami seperti kopi, pomander, atau lilin beraroma.
Setelah rumah bersih, barulah Anda bisa menyemprotkan pengharum ruangan serta meletakkan kamper di sudut-sudut ruangan.
3. Masuknya binatang hama atau ganas