Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Bahaya Bisa Timbul Jika Rumah Tak Segera Dibersihkan Usai Banjir

Kompas.com - 19/01/2020, 07:00 WIB
Hilda B Alexander

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia awal Januari ini mengakibatkan kerusakan fasilitas, infrastruktur, dan korban jiwa.

Selain itu, harta benda, surat-surat berharga, hingga bangunan rumah warga pun juga turut terdampak oleh banjir.

Meski lelah akibat mengungsi atau bertahan di rumah, membersihkan rumah setelah banjir harus segera dilakukan.

Air kotor, lumpur, dan sampah yang dibawa banjir bisa menimbulkan berbagai masalah apabila tidak segera dibersihkan.

Berikut potensi bahaya bila rumah tidak segera dibersihkan usai banjir:

1. Noda bekas banjir yang tidak bisa hilang

Sebagian besar rumah masyarakat kita berwarna terang. Di antaranya putih, abu-abu, krem, coklat muda, biru muda, dan warna-warna terang lainnya.

Nah, air banjir yang berwarna coklat dan lumpur yang dibawanya menyebabkan noda membandel pada tembok dan lantai yang berwarna terang.

Anda perlu segera membersihkannya dengan deterjen atau sabun pembersih lainnya supaya tidak membekas.

Tembok rumah akan terlihat kumuh jika noda bekas banjir tdiak segera dibersihkan. Jika sudah sulit dibersihkan, segera cat ulang tembok rumah Anda.

2. Bau tidak sedap yang bertahan di rumah

Air dan lumpur banjir, beserta sampah yang dibawanya juga membawa aroma yang tidak sedap.

Anda bisa mulai membersihkannya dengan menggunakan bahan-bahan penetralisir bau alami seperti kopi, pomander, atau lilin beraroma

Setelah rumah bersih, barulah Anda bisa menyemprotkan pengharum ruangan serta meletakkan kamper di sudut-sudut ruangan.

3. Masuknya binatang hama atau ganas

Rumah yang dibiarkan kotor dan bau setelah banjir bisa menimbulkan masalah lain seperti atmosfir yang lembap.

Hal ini kemudian mengundang masuknya binatang-binatang hama yang mengganggu atau binatang ganas yang mengancam keselamatan Anda dan keluarga.

Bekas banjir yang tidak segera dibersihkan akan mengundang kecoa, tikus, dan nyamuk masuk ke dalam rumah serta membawa bermacam-macam masalah soal kebersihan.

Belum lagi, suasana yang lembab adalah tempat berkembang biak yang disukai hewan seperti ular atau buaya yang banyak ditemukan oleh warga selama banjir besar.

4. Membawa berbagai macam penyakit

Rumah yang kotor dan lembap, berisiko menimbulkan bibit-bibit penyakit yang bisa menyerang Anda dan keluarga.

Anda bisa terserang demam berdarah dengue (DBD), diare akibat sanitasi dan higienitas rumah yang terganggu, leptospirosis, infeksi saluran pernapasan, sampai penyakit kulit.

Anda perlu banyak tenaga untuk memulihkan kondisi rumah pasca banjir. Jangan sampai menambah masalah untuk diri Anda sendiri dan orang lain saat jatuh sakit.

5. Mengancam keselamatan penghuni rumah

Lantai yang licin ditambah dengan lumpur di permukaan lantai, membahayakan penghuni rumah bila tidak segera dibersihkan.

Apabila tidak hati-hati, bukan tidak mungkin Anda atau anggota keluarga lainnya bisa terpeleset dan terjatuh.

Belum lagi bahaya-bahaya lain yang mengintai seperti tertimpa furnitur-furnitur besar yang rusak dan lapuk akibat terendam air dalam waktu lama.

Begitu juga, benda-benda tajam seperti potongan kayu atau kaca yang terbawa saat banjir ke dalam rumah.

Maka dari itu, membersihkan rumah sesegera mungkin setelah banjir sudah seharusnya dilakukan.

Jangan menunda-nunda walaupun Anda sekeluarga masih lelah akibat banjir yang melanda. L

akukan pekerjaan bersama-sama untuk meringankan beban masing-masing dan supaya pekerjaan bisa segera selesai dan rumah kembali seperti semula.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com