Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

46 Persen Kecelakaan di Jalan Tol Disebabkan Kendaraan Non Golongan I

Kompas.com - 18/01/2020, 19:27 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga (Persero) Tbk Dwimawan Heru mengungkapkan, 46 persen kecelakaan di jalan tol yang dibangun, dan dikelola perseroan disebabkan kendaraan non-golongan I.

Hal ini menyusul truk kontainer terguling di Rest Area KM 97 ruas Tol Cikampek-Purwakarta-Padalarang (Cipularang), pada Jumat (17/1/2020).

Kejadian ini mengakibatkan tujuh buah kendaraan golongan I yang sedang parkir tertimpa truk.

Namun, tak menunggu waktu lama, Jasa Marga kemudian mengevakuasi truk tersebut pada pukul 15.00 WIB.

Proses evakuasi dilakukan dengan menggunakan dua unit mobil crane berkapasits masing-masing 45 ton. Selama proses operasi, rest area tetap beroperasi normal.

Baca juga: Truk Kontainer Timpa 7 Mobil di Rest Area Tol Cipularang, 1 Orang Luka Berat

"Kecelakaan pada kendaraan non golongan I tersebut terjadi karena kondisi rem blong. Sebanyak 46 persen kasus kecelakaan di jalan tol yang dikelola Jasa Marga melibatkan kendaraan non golongan I," ungkap Heru dalam keterangan tertulis, Sabtu (18/1/2020).

Padahal, persentase kendaraan non golongan I hanya sekitar 8 persen dari jumlah keseluruhan kendaraan yang melintas di jalan tol kelolaan Jasa Marga.

General Manager Jasa Marga Cabang Purbaleunyi Pratomo Bimawan Putra menambahkan, rem blong merupakan faktor penyebab kecepatan melebihi batas maksimal yang diizinkan (overspeed) truk kontainer saat memasuki rest area.

"Hal inilah yang menyebabkan kendaraan terguling dan menimpa mobil lainnya," jelas Pratomo.

Baca juga: Tol Jakarta-Cikampek II Selatan Fungsional Saat Arus Balik Lebaran

Selain truk dalam kondisi rem blong, lanjut Pratomo, fakta lain yang dilanggar pengemudi truk kontainer adalah tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM).

Sementara menurut Road Safety Consultant dari Jasa Marga Safety Driving Academy Eko Reksodipuro, kontainer bagian depan tidak terkunci dengan baik.

"Karena selain overload, yang berbahaya juga adalah unstable load seperti truk tangki yang tidak penuh isinya, kontainer yang muatannya bisa begerak hingga kunci pengaman kontainer di trailer tidak terpasang baik," kata Eko.

Baca juga: Cerita Bagus Selamatkan Diri Saat Mobilnya Terseruduk Truk Kontainer di Tol Cipularang

Untuk itu, Heru mengimbau pengguna jalan terutama pengusaha logistik memastikan kelayakan kendaraan sebelum memulai perjalanan.

Selain itu, penting bagi para pengusaha logistik untuk memastikan kelayakan kendaraan, menyeleksi para pengemudi agar memenuhi aturan berkendara, dan mengecek surat-surat yang masih berlaku.

Kendaraan yang tidak layak operasi, dan ditambah lagi dikendarai oleh pengendara yang tidak memenuhi syarat berkendara, berpotensi menyebabkan kecelakaan.

"Akibat yang ditimbulkan bisa fatal dalam perjalanan dan merugikan pengguna jalan lainnya seperti yang terjadi Jumat (17/1/2020) kemarin," kata heru.

Penanganan kecelakaan tersebut telah ditangani lebih lanjut oleh Polres Purwakarta, Jawa Barat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com