Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Apartemen Stagnan, Konsumen Butuh Diskon

Kompas.com - 09/01/2020, 12:51 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar apartemen strata pada kuartal IV-2019 mengalami tambahan pasokan sejumlah 2.458 unit atau meningkat 4,8 persen secara tahunan

Meski demikian, tingkat serapan pada kuartal terakhir 2019 masih di angka 87,2 persen.

Senior Associate Director Colliers International Indonesia Ferry Salanto menuturkan, hal ini menyebabkan harga jual cenderung stagnan, yakni di angka Rp 34,8 juta per meter persegi.

Akibatnya performa penjualan tak sesuai ekspektasi.

Baca juga: Penjualan Seret, Pasokan Melimpah, Harga Apartemen Tak Kunjung Naik

Menurut Ferry, tekanan pada kinerja penjualan terjadi karena pembeli potensial atau investor menahan diri untuk tidak melakukan transaksi karena masih ada sentimen negatif, meski pasar saat ini mencoba pulih pasca-pemilu.

Pemerintah sendiri juga telah melakukan beberapa upaya agar pasar kembali bergairah, antara lain dengan menurunkan ketentuan uang muka (down payment) melalui pelonggaran kebijakan rasio loan to value (LTV).

Selain itu, pemerintah juga telah merelaksasi Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) bagi hunian mewah yang nilainya di bawah Rp 30 miliar. Tetapi upaya ini belum membuat permintaan kredit meningkat.

"Pasar end user mereka terkendala suku bunga yang tinggi. Biasanya butuh waktu 6-12 bulan agar bank-bank menyesuaikan interest rate-nya," kata Ferry di Jakarta, Rabu (8/1/2020).

Ferry menjelaskan, konsumen berharap adanya stimulus fiskal dari pemerintah. Kemudian adanya pengurangan mortgage rate, serta pemberian bonus maupun diskon.

Jika satu dari tiga hal tersebut terjadi, maka akan ada peningkatan dalam aktivitas penjualan.

Dia menuturkan, di pasar, konsumen membutuhkan diskon yang lebih besar. Hanya saja, terkadang proses pengajuan ini dipersulit oleh pengembang.

Konsumen yang menginginkan persentase diskon lebih besar harus mengajukan beberapa syarat.

Bahkan Ferry menyebut, tak jarang konsumen juga harus menegosiasikan besaran potongan harga dengan pembuat kebijakan di tingkat atas perusahaan.

"Negosiasinya tingkat atas dengan decison maker, baru mendapatkan diskon. Diskon hingga 20-30 persen," ujar dia.

Padahal, diskon harga apartemen strata biasanya hanya berkisar antara 5-10 persen saja.

Menurut Ferry, hal tersebut dilakukan pengembang untuk menjaga agar harga tidak turun. Selain itu, cara ini diterapkan agar unit yang tersimpan dapat terjual ke pasar.

"Karena ada cost juga menyimpan unit terlalu lama," kata Ferry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com