JAKARTA, KOMPAS.com - Banjir bandang yang menerjang Kabupaten Lebak, Banten, mengakibatkan kerusakan sejumlah infrastruktur.
Kerusakan tersebut meliputi 22 jembatan gantung non permanen, tiga jembatan gantung non permanen, tiga jembatan komposit, satu jembatan rangka, serta dua jalan kabupaten.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (8/1/2020) menuturkan, dalam dua minggu ini akan memperbaiki jembatan rusak agar konektivitas masyarakat dapat kembali normal.
Selain itu, Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah Banten Direktorat Jenderal Cipta Karya menyiapkan posko pengungsi yang dilengkapi sarana di sejumlah titik terdampak seperti di Kecamatan Sajira dan Lebak Gedong.
Baca juga: Strategi Basuki Tangani Banjir Jadebotabek
Sarana tersebut meliputi empat unit mobil tangki air berkapasitas 4000 liter per detik, dan 12 unit hidran umum berkapasitas 2000 liter per detik.
Kemudian tiga unit tenda pleton pengungsi, toilet mobil sebanyak tiga unit, satu unit dump truck, serta 15 orang personil.
Menurut Basuki, ketersediaan prasarana dan sarana air bersih dan sanitasi merupakan hal penting dalam masa tanggap darurat.
"Kita juga manfaatkan instalasi pengolahan air minum (IPA) terdekat maupun IPA mobile untuk menyuplai air bersih, khususnya ke posko pengungsian," kata Basuki.
Hingga saat ini, progres pembangunan Bendungan Karian mencapai 56,5 persen.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.