JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Perhubungan memperkirakan bangkitan dan tarikan pemudik saat libur Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 (Nataru).
Dari total 2.200 responden yang disurvei lewat media terhubung ke internet, seperti WhatsApp sebanyak 88 persen, Instagram sebesar 4 persen, Twitter dengan total 1 persen dan media sosial lainnya sebanyak 4 persen, mayoritas pemudik berasal dari DKI Jakarta dengan jumlah lebih dari 35 persen dan Jawa Barat dengan porsi lebih dari 25 persen.
Sementara pemudik dengan mobil dari Jawa Tengah diketahui berjumlah 10 persen, Jawa Timur lebih dari 5 persen, dan Yogyakarta kurang dari 5 persen.
Sisanya, tersebar di daerah-daerah lain seperti Sumatera Utara, Lampung, Bali, hingga Sulawesi Selatan.
Baca juga: 44 Persen Pemudik Nataru 2019 Menuju Jateng dan Jatim
Lalu, masyarakat yang memanfaatkan moda transportasi pesawat tercatat sebanyak 24 persen dari total jumlah pemudik.
Dari angka ini, bangkitan paling banyak berasal dari ibu kota dengan angka 44 persen. Kemudian disusul oleh Kalimantan Timur sebanyak 9,33 persen, Banten 4,67 persen, dan Jawa Barat sebesar 4 persen.
Sisanya, berasal dari daerah-daerah lain mulai dari Aceh hingga Papua dengan persentase kurang dari 5 persen.
Selanjutnya, perkiraan masyarakat yang akan bepergian dengan moda kereta api tercatat sebesar 15 persen dari total jumlah pemudik.
Adapun rinciannya adalah 60 persen pemudik berasal dari DKI Jakarta, lebih dari 10 persen dari Jawa Barat dan Jawa Timur, dan sisanya berasal dari Banten, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Sumatera Selatan.
Baca juga: VIK Merapah Trans-Sumatera, Panduan Lengkap Libur Natal dan Tahun Baru Anda
Lalu untuk bus, perkiraan pergerakan masyarakat yang akan memanfaatkan moda transportasi tersebut sebesar 8 persen.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.