JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Direktur PT Lintas Marga Sedaya (LMS) Firdaus Azis mengungkapkan, penyebab kecelakaan di Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) didominasi aspek kelelahan pengendara.
Aspek kelelahan ini sebesar 84,5 persen dari total kecelakaan sebanyak 967 kasus sepanjang Januari hingga November 2019.
Disusul kondisi kendaraan yang tidak prima dengan angka 14,5 persen atau 149 kasus, dan faktor lingkungan dengan 1 kasus. Sementara faktor fisik jalan tol dinilai aman untuk dilalui.
Jika dilihat secara kumulatif, jumlah kecelakaan di Tol Cipali ini terus mengalami penurunan dalam tiga tahun terakhir.
Baca juga: Astra Infra Siap Dukung Kelancaran Libur Natal dan Tahun Baru
Pada 2017 misalnya, angka kecelakaan masih berada pada posisi 1.378 kasus dengan rincian, 1.138 kasus karena faktor manusia, dan 239 kasus karena kendaraan.
Jumlah tersebut merosot menjadi 1.197 kasus pada tahun berikutnya dengan dominasi penyebab kecelakaan manusia sebesar 1.039 kasus, dan kendaraan 159 kasus.
Adapun jenis kecelakaan terbanyak merupakan kecelakaan tunggal sebesar 63 persen, kemudian tabrak belakang 34 persen, dan menyeberang 3 persen.
Meski mengalami penurunan, namun fatalitas kecelakaan justru meningkat dengan jumlah korban kecelakaan meninggal dunia lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya.
Firdaus mengakui, Tol Cipali merupakan salah satu titik lelah dari jaringan Jalan Tol Trans Jawa, terutama dari arah Jawa Timur, dan Jawa Tengah menuju barat.
Oleh karena itu, sebagian besar kecelakaan terjadi di Jalur B arah Jakarta. Kecelakaan disebabkan lalainya pengemudi. Karena itu banyak terjadi kasus tabrak belakang.
Terdapat lima titik rawan kecelakaan yang perlu diwaspadai pengemudi yakin di KM 80, KM 115, KM 129, KM 137, dan KM 142.
Baca juga: Catat Kenaikan Trafik 22 Persen, Astra Berencana Tambah Investasi
"Banyak pengendara yang lelah dan kehilangan konsentrasi, tapi mereka memaksakan diri untuk meneruskan perjalanan. Padahal, hal itu berbahaya bagi dirinya sendiri dan orang lain," tutur Firdaus menjawab Kompas.com, Senin (9/12/2019).
Kendati aspek kelelahan menjadi faktor penyebab utama, sebagai antisipasi untuk menekan tingkat kecelakaan PT LMS berencana membangun dua tempat istirahat atau rest area tambahan.
Keduanya berada di Jalur A menuju Semarang, dan Jalur B menuju Jakarta. Menurut Firdaus, sudah ada beberapa investor yang tertarik untuk ikut mengembangkan rest area dengan kategori Tipe A ini.
Sebelumnya, LMS telah mengoperasikan 8 rest area yang masing-masing empat berada di Jalur A dan empat di Jalur B.
Selain itu, LMS juga telah menambah fasilitas menyangkut keamanan dan keselamatan berkendara di Tol Cipali.
Di antaranya memasang lima lampu strobo di titik-titik rawan kecelakaan, tali baja atau wire rope dan juga rumble dot agar pengendara tetap terjaga selama berkendara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.