JAKARTA, KOMPAS.com - Chief Executive Officer (CEO) Astra Infra Djap Tet Fa mengatakan, kinerja lima ruas jalan tol yang konsesinya dimiliki perusahaan mencatat pertumbuhan positif.
Hingga Oktober 2019, volume lalu lintas atau traffic dilaporkan meningkat 22 persen dibandingkan pencapaian pada periode yang sama tahun lalu sebanyak 9 juta kendaraan.
Ini artinya, sepanjang 10 bulan tahun ini, jumlah kendaraan yang melintasi lima ruas Tangerang-Merak, Cikopo-Palimanan (Cipali), Semarang-Solo, Jombang-Mojokerto, dan Surabaya-Mojokerto sebanyak 10,98 juta kendaraan.
"Kami yakin sisa dua bulan jelang tutup tahun, November-Desember trafik akan meningkat lagi," kata Tet Fa, di Jakarta, Senin (9/12/2019).
Baca juga: Astra Infra Siap Dukung Kelancaran Libur Natal dan Tahun Baru
CEO Toll Road Business Group Astra Infra Krist Ade Sudiyono menambahkan, trafik dua bulan terakhir tahun 2019 diperkirakan mencapai 30 persen.
Secara kumulatif year on year, pertumbuhan trafik di lima ruas tol Astra Infra menjadi sebesar 11,7 juta kendaraan dengan kontributor terbesar ruas Tangerang-Merak.
"Disusul ruas Semarang-Solo, dan ruas Surabaya-Mojokerto," imbuh Krist Ade seraya menambahkan, volume kendaraan harian mencapai sekitar 250.000 hingga 300.000 unit.
Kondisi inilah yang menjadikan infrastruktur di Indonesia sangat menarik investor asing untuk membenamkan dananya.
Aksi akuisisi Dana Pensiun Kanada ataau Canada Pension Plan Investment Board (CPPIB) berkongsi dengan PT Baskhara Utama Sedaya (BUS) atas 55 persen kepemilikan PLUS Expressways International Bhd, anak usaha UEM Group yang sahamnya dimiliki penuh Khazanah Nasional Bhd, di ruas Tol Cikopo-Palimanan, adalah contoh konkret betapa menariknya infrastruktur Indonesia.
Baca juga: Akses Tol Bandara Kertajati Mulai Dibangun Maret 2020
Astra Infra, menurut Tet Fa, juga berencana memperluas portofolio jalan tol tahun 2020 mendatang.
Terlebih dengan terkoneksinya seluruh jaringan Jalan Tol Trans Jawa, membuat seluruh komponen bisnis Astra Infra mencapai hasil menggembirakan. Tak hanya dari pendapatan konstruksi, juga operasional.
Ruas yang diincar, nantinya merupakan ruas potensial yang dapat mendatangkan traffic tinggi, strategis, dan menjadi backbone kawasan yang dilintasinya.
Kendati tak bersedia menyebut nama ruas tol yang tengah dibidik, Djap memastikan ekspansi bisnis Astra Infra di jalan tol akan terus berlanjut.
Untuk diketahui hingga saat ini Astra Infra telah mengoperasikan 350 kilometer jalan tol, menyusul diresmikannya Tol Kunciran-Serpong sepanjang 11,2 kilometer.
"Dengan adanya peresmian ini, membuat gebrakan signifikan di bidang transportasi. Mobilitas barang dan jasa serta manusia menjadi lebih lancar. Dengan demikian perekonomian tumbuh dengan baik," tuntas Tet Fa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.