Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potongan Suku Bunga Diprediksi Pulihkan Sektor Konstruksi Turki

Kompas.com - 07/12/2019, 07:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sektor konstruksi Turki diprediksi akan bangkit kembali pada kuartal ketiga tahun depan. Sebelumnya, sektor konstruksi ini mengalami periode yang sulit sejak Agustus tahun 2018 lalu.

"Namun potongan suku bunga telah mendukung sektor konstruksi ini sejak akhir musim panas lalu," terang Melih Tavukcuoglu pada media lokal Turki Anadolu Agency.

Tahun lalu, ekonomi Turki menghadapi kesulitan yang berasal dari serangan nilai mata uang asing, kenaikan biaya dan suku bunga yang menyebabkan perlambatan sektor konstruksi Turki.

Nilai tukar dolar AS saat ini menyentuh angka 5,6-5,7 Lira, naik menjadi 6,5-7 Lira dibanding tahun 2017 lalu yang hanya mencapai angka 3,8 Lira.

Sementara itu, Bank Sentral Turki telah menurunkan tingkat kebijakan mata uang. Adapun bank-bank swasta dan pemerintah menyediakan pinjaman perumahan dengan suku bunga sekitar 0,8% dan 1%.

Namun, permintaan pasar rumah tidak pada tingkat yang diinginkan. Meski demikian, bisa dikatakan bahwa tahun ini mengalami permintaan pasar yang jauh lebih baik dibandingkan dengan 1,5 tahun yang lalu.

Setiap tahun, Turki membangun sekitar 700.000 rumah baru. Sementara lebih dari satu juta pasokan rumah baru dan bekas berada di pasar yang sama.

Baca juga: Terganjal Masalah Konstruksi, Pembukaan Menara Trombi Ditunda

Turki juga meringankan persyaratan kewarganegaraan bagi orang asing dengan mengurangi batas nilai properti menjadi 250.000 dollar AS atau sekitar Rp 3,5 miliar.

Turki adalah negara terbaik setelah China di pasar konstruksi global dengan keunggulan biaya dan kecepatan proyek.

Kontraktor Turki sendiri telah mengerjakan sekitar 10.000 proyek dengan nilai 400 miliar dollar AS di 126 negara.

Saat ini, para kontraktor sedang bersaing dengan Amerika Serikat, Italia, dan Jerman.

"Tetapi ada resesi di dunia. Kami menargetkan kawasan dinamis seperti Afrika, Rusia, dan bagian dari Timur Tengah," terang Melih Tavukcuoglu.

Selain itu, kontraktor Turki juga telah menjalankan beberapa proyek penting di negara Afrika, Qatar, Rusia, dan Republik Turki sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com