Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Walau Tak Puas, Apersi Banten Tetap Apresiasi Penambahan Kuota FLPP

Kompas.com - 05/12/2019, 18:58 WIB
M Latief

Editor

BANTEN, KOMPAS.com - Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Banten, Safran Edy Harianto, mengatakan penambahan kuota subsidi FLPP tersebut harus diapresiasi walau tak memuaskan.

Menurut perhitungan, tambahan FLPP itu mampu membiayai KPR subsidi antara 15 ribu hingga 20 ribu unit rumah. Safran menjelaskan, Apersi Banten sendiri hanya mendapat jatah 1200 unit rumah, padahal kebutuhannya cukup besar, yakni mencapai 2500 unit.

"Kondisi ini mau tak mau harus kita terima, karena jumlah kuotanya dibagi-bagi di setiap daerah dan asosiasi perumahan lainnya," ujar Safran di sela rapat kerja daerah (Rakerda) di Hotel Atria, Serpong, Rabu (4/12/2019).

Terkait pengalihan kuota melalui skema pembiayaan bantuan pembiayaan perumahan berbasis tabungan sebagai solusi habisnya kuota FLPP, Safran melanjutkan, Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) itu waktunya terbatas. Sebelum akhir November lalu bantuan itu sudah distop.

Menurut Safran, kondisi itu membuat anggota Apersi Banten bertanya-tanya ihwal nasib bisnisnya untuk mebangun rumah subsidi.

"Rumah sudah dibangun, prasarananya juga sudah, bahkan sudah Surat Penegasan Persetujuan Penyediaan Kredit, tapi tak bisa melakukan akad kredit," kata Safran.

Untuk itu, Apersi Banten melalui Rakerda 2019 berharap Pemerintah lebih memberi perhatian kepada pengembang rumah subsidi yang ditujukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Ketua Umum Apersi, Junaidi Abdillah, pada kesempatan tersebut menambahkan bahwa sangat dibutuhkan sinergi lebih kuat bagi seluruh pelaku industri rumah subsidi. Tanpa sinergi yang kuat bukan hanya pengembang yang kesulitan menjalankan bisnisnya, tapi masyarakat juga akan kesulitan memiliki rumah.

"Catatan backlog itu di angka 11 juta unit, dan tahun ini bertambah penuh kendala sehingga akan sulit menurukan angka itu," kata Junaidi.

Junaidi mengakui 2019 adalah tahun cobaan bagi pengembang yang membangun rumah subsidi, terutama lantaran dana subsidi melalui skema fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) habis sebelum waktunya.

Pada awal Desember ini Pemerintah melalui kementerian keuangan menyetujui penambahan kuota subsidi melalui FLPP sebesar Rp2 triliun. Tambahan alokasi FLPP di sisa 2019 itu hanya diberikan oleh Pemerintah ke BTN.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Disiapkan buat Jalur Mudik Lebaran, Ini Progres Tol Palembang-Betung

Disiapkan buat Jalur Mudik Lebaran, Ini Progres Tol Palembang-Betung

Berita
Penjelasan Nusron soal Kontroversi Pembatalan Sertifikat Milik Aguan di Laut Tangerang

Penjelasan Nusron soal Kontroversi Pembatalan Sertifikat Milik Aguan di Laut Tangerang

Berita
Sertifikat Elektronik Dianggap Tak Aman, Nusron: Sistem Keamanannya Berlapis

Sertifikat Elektronik Dianggap Tak Aman, Nusron: Sistem Keamanannya Berlapis

Berita
Terkendala Cuaca dan Material, Bendungan Meninting Kelar Maret 2025

Terkendala Cuaca dan Material, Bendungan Meninting Kelar Maret 2025

Berita
Mal Terbesar di Timur Bekasi, Living World Grand Wisata Resmi Dibuka

Mal Terbesar di Timur Bekasi, Living World Grand Wisata Resmi Dibuka

Ritel
Tanah Eks BLBI Karawaci Mau Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah

Tanah Eks BLBI Karawaci Mau Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah

Berita
Nusron Bantah Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut, Ini Penjelasannya

Nusron Bantah Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut, Ini Penjelasannya

Berita
Revitalisasi Stadion Maguwoharjo Diklaim Sesuai Standar PSSI dan FIFA

Revitalisasi Stadion Maguwoharjo Diklaim Sesuai Standar PSSI dan FIFA

Fasilitas
Menurut Fengsui, Ini Cara yang Tepat Menempatkan Jam Dinding di Rumah

Menurut Fengsui, Ini Cara yang Tepat Menempatkan Jam Dinding di Rumah

Tips
Klarifikasi Nusron Wahid: Tidak Benar Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut

Klarifikasi Nusron Wahid: Tidak Benar Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut

Berita
Pilihan Rumah Subsidi di Pekalongan: Mulai Rp 130 Juta

Pilihan Rumah Subsidi di Pekalongan: Mulai Rp 130 Juta

Perumahan
Cocok untuk Milenial dan Gen Z, Springhill Yume Green Tawarkan Hunian Modern dan Terjangkau

Cocok untuk Milenial dan Gen Z, Springhill Yume Green Tawarkan Hunian Modern dan Terjangkau

Hunian
Rumah Impian di Kabupaten Brebes, Harga Tak Sampai Rp 200 Juta

Rumah Impian di Kabupaten Brebes, Harga Tak Sampai Rp 200 Juta

Perumahan
Hingga Februari 2025, Konstruksi Tol Probolinggo-Besuki 75,53 Persen

Hingga Februari 2025, Konstruksi Tol Probolinggo-Besuki 75,53 Persen

Berita
Pengembang Pusing, Isu Pemberian Rumah Gratis Bikin Akad KPR Tertunda

Pengembang Pusing, Isu Pemberian Rumah Gratis Bikin Akad KPR Tertunda

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau