Masalah-masalah yang kemungkinan muncul adalah perbedaan spesifikasi bangunan, kualitas yang tidak sesuai dengan apa yang dijanjikan, sampai yang paling fatal dan merugikan properti yang tidak dibangun dan pengembang yang lari dari tanggung jawab.
Pastikan Anda melakukan riset terlebih dahulu dan mempercayakan uang Anda kepada pengembang yang bertanggungjawab dan punya reputasi yang cemerlang dalam membangun properti-properti berkualitas.
3. Jangan Lupa Biaya-biaya Pemeliharaan
Sebelum berinvestasi properti, jangan hanya tergiur dengan potensi pendapatan pasif dan margin kenaikan harga di masa depan.
Ingatlah bahwa Anda juga masih harus mengeluarkan biaya-biaya pemeliharaan properti-properti yang Anda miliki.
Beberapa di antaranya adalah biaya keamanan, kebersihan, pemeliharaan lingkungan, pajak bumi dan bangunan (PBB), sampai biaya perbaikan jika terdapat kerusakan.
Oleh karenanya, dana yang perlu Anda siapkan bukan hanya untuk membeli propertinya saja, tetapi juga biaya pemeliharaannya.
Paling tidak sampai ada yang menyewa dan biaya-biaya tersebut bisa dibebankan kepada penyewa.
4. Analisis Pasar Properti Saat Ini dan Masa Depan
Riset tentang pasar properti tentunya perlu Anda lakukan saat akan memulai atau sedang menjalankan investasi properti.
Namun, bukan hanya kondisi pasar properti saat ini yang perlu diketahui, tetapi juga prediksi dan analisis masa depan, terutama terkait dengan permintaan dan penawaran properti.
Berbagai faktor memengaruhi keduanya seperti kondisi perekonomian negara tempat Anda tinggal atau kondisi ekonomi global.
Bila kondisi ekonomi sedang menurun, permintaan untuk penyewaan properti biasanya cenderung turun dan mempengaruhi profitabilitas dan kemungkinan untuk properti Anda bisa disewa.
Maka dari itu, pastikan Anda terus-menerus belajar dari para ahli properti untuk proyeksi mendatang.
5. Proyeksi Pendapatan Pasif dari Properti