Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taqwaland Tawarkan Vila dan Investasi Kavling Hidroponik

Kompas.com - 20/11/2019, 18:07 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Arif yakin, balik modal akan cepat bergulir, baik untuk produk vila maupun kavling hidroponik. Hal ini mengingat tingginya tingkat okupansi, dan permintaan sayuran.

"Dalam waktu hanya empat sampai lima tahun, modal bisa kembali dengan return of investment (ROI) menarik dan kompetitif," kata Arif.

Ilustrasinya begini, Anda membenamkan dana sekitar Rp 100 juta untuk kavling hidroponik yang diisi 2.200 lubang.

Dengan asumsi 150 gram per lubang, maka akan didapat hasil tanam sebanyak 300 kilogram. Jika hasil tanam ini dijual seharga Rp 17.000 per kilogram sebagai harga pasar, maka omset per bulan yang dapat diraup senilai Rp 5,610 juta.

Itu baru bicara omset. Jika bergeser ke keuntungan bersih atau nett profit, akan didapatkan nilai sebesar Rp 3,870 juta sebagai hasil dari pengurangan omset Rp 5,160 juta terhadap operational cost Rp 1,740 juta.

Bagaimana dengan pendapatan bersih (nett income)? Tinggal dikali besaran bagi hasil saja, yakni 45 persen, pemilik kavling hidroponik akan meraup nett income senilai Rp 1,741 juta per bulan.

"Skema investasi ini berbeda dengan Kampung Kurma yang sekarang sedang jadi perbincangan publik. Kami punya aset, barangnya ada, sementara Kampung Kurma sama sekali tidak ada. Di sini bedanya," imbuh Arif.

Seolah ingin meyakinkan pembeli, Arif dengan senang hati mengajak calon pembeli dan investor yang tertarik untuk mendatangi Cipanas Green View, dan Cipanas Hydroponic Hills.

Upaya ini juga sekaligus menepis anggapan negatif yang kadung tertancap, bahwa investasi dengan instrumen kavling pertanian seringkali bodong.

"Kami memberikan garansi uang kembali atau buy back guarantee. Lagipula semua bisa datang berkunjung melihat lokasi dan produknya," cetus Arif.

Hingga saat ini, vila dan kavling yang terserap pasar senilai Rp 50 miliar dari total target penjualan Rp 170 miliar sampai akhir 2020 mendatang.

 

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau