Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Alasan Cisauk Makin Diburu Investor dan Konsumen

Kompas.com - 02/11/2019, 17:28 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Siapa kira, Cisauk, sebuah kecamatan di Kabupaten Tangerang, Banten, kini makin diincar para investor, pencari rumah, dan juga raksasa-raksasa pemodal?

Sampai-sampai pengembang Jepang, Hankyu Hanshin Properties Corporation pun terpincut dengan kawasan ini.

Padahal, sepuluh tahun lalu, kawasan yang merupakan pemekaran dari Kecamatan Serpong ini, dikesankan jauh, kumuh, dan kotor.

Namun, seiring dengan pengembangan properti dan sejumlah fasilitas yang dilakukan Sinarmas Land,  Cisauk naik pamor. 

Terlebih pasca beroperasinya perluasan Stasiun Cisauk di Kawasan Intermoda BSD City, dengan kapasitas 20.000 penglaju per hari, Cisauk masuk dalam radar investasi.

Tak mengherankan jika kecamatan seluas 26,914 kilometer persegi ini pun mengalami pertumbuhan sangat pesat dari tahun ke tahun.

Baca juga: Pinggiran Jakarta yang Sedang Naik Daun Itu Bernama Cisauk

Menurut pengamat sekaligus CEO Leads Property Indonesia Hendra Hartono, Cisauk telah mengalami lompatan besar karena posisinya berada di bibir BSD City yang terus dikembangkan menjadi kota mandiri terpadu.

"Hal ini membawa keberuntungan buat Cisauk. Jalan akses yang dibuat Sinarmas Land, makin membuka peluang wilayah ini terus menjadi incaran. Dalam beberapa tahun ke depan, Cisauk bakal jadi favorit untuk tinggal, berbisnis, dan juga lifestyle," papar Hendra kepada Kompas.com, Jumat (1/11/2019).

Selain Hankyu, nama-nama besar lainnya turut berlomba menggarap wilayah Cisauk dengan sejumlah rencana pengembangan properti, baik rumah tapak, maupun vertikal.

Sebut saja BUMN PT Adhi Karya (Persero) Tbk melalui tentakel bisnis propertinya, PT Adhi Commuter Properti yang membangun Cisauk Point.

Kemudian Springhill Group yang merupakan anak usaha PT Nuansa Hijau Lestari yang menggarap Springhill Yume Lagoon.

Selain dekat dengan BSD City, faktor apalagi yang menjadikan Cisauk makin terus diburu? Berikut sejumlah alasan yang dirangkum Kompas.com, dari hasil wawancara dengan pengembang, pengamat properti, dan para pencari rumah:

1. Stasiun Cisauk

Stasiun Cisauk yang berarsitektur Futuristik pada Rabu (19/6/2019)KOMPAS.com/JIMMY RAMADHAN AZHARI Stasiun Cisauk yang berarsitektur Futuristik pada Rabu (19/6/2019)
Tak ayal lagi, Stasiun Cisauk menjadi alasan pertama dan pertama sejumlah pengembangan properti dilakukan di kawasan ini.

Bahkan, para pengembang menjadikan Stasiun Cisauk sebagai materi unggulan dalam kampanye gimmick marketing mereka untuk dapat menarik minat calon konsumen.

Stasiun Cisauk berada dalam Kawasan Intermoda BSD City yang mengintegrasikan fasilitas komersial, hunian, sarana transportasi, dan sarana penunjang lainnya.

2. Posisi strategis

Posisinya yang strategis, berbatasan dengan Kecamatan Serpong, Kecamatan Setu, dan Kecamatan Pagedangan, mendorong pembangunan di segala bidang aspek baik kewilayahan, ekonomi, sosial maupun politik.

3. Aksesibel

Lokasi Cisauk dapat dijangkau dengan mudah dari Tol Jakarta Outer Riang Road (JORR) Pondok Indah-BSD, juga rencana pengembangan Tol Serpong-Balaraja.

Kehadiran Stasiun Cisauk dan Cicayur menambah nilai tambah kawasan ini menjadi semakin mudah dijangkau.

4. Harga lahan dan properti lebih kompetitif

Pengamat Indonesia Property Watch Ali Tranghanda mengungkapkan, salah satu faktor yang menempatkan Cisauk dalam urutan atas investasi adalah masih kompetitifnya harga lahan dan properti.

"Untuk lahan di kawasan perumahan, masih berkisar antara Rp 1,3 juta hingga Rp 4,5 juta per meter persegi," kata Ali.

Sementara untuk lahan komersial, sudah menyentuh angka Rp 7 juta hingga Rp 10 juta per meter persegi.

Namun, angka ini akan berubah tak lama lagi, seiring pesatnya pembangunan fisik yang dilakukan para pengembang. 

Bahkan, untuk beberapa titik, makin dekat dengan Stasiun Cisauk dan kawasan BSD City, harga lahan sudah bertengger di angka belasan juta rupiah.

Ilustrasi.shutterstock Ilustrasi.
Sedangkan harga propertinya berkisar antara Rp 300 jutaan untuk tipe 22 meter persegi hingga Rp 2 miliar untuk tipe terbesar 60-80 meter persegi.

5. Fasilitas penunjang

Lokasinya yang bersebelahan dengan BSD City sebagai kota mandiri yang lengkap ekologi kotanya membuat Cisauk tak luput dari tahbis, "kawasan dengan fasilitas yang lengkap".

Cisauk tak jauh dari pusat belanja AEON Mall, International Convention and Echibition (ICE) BSD, Hotel Santika, BSD Plaza, ITC BSD, Ocean Park, fasilitas sekolah, kesehatan, dan olahraga eksisting di kawasan BSD City.

6. Lahan masih luas

Oleh karena pesatnya pembangunan properti, terutama perumahan, terdapat perubahan klasifikasi lahan sawah dan non sawah.

Wilayah pertanian di Kecamatan Cisauk pun semakin menyusut. Mengutip laman Kabupaten Tangerang, dari total luas wilayah Kecamatan Cisauk 26,914 kilometer persegi, luas lahan non sawah menjadi 87,41 persen.

Sementara lahan sawah seluas 12,59 persen. Keberadaan lahan untuk sawah mengalami penurunan seiring dengan pertumbuhan sektor non pertanian di Kecamatan Cisauk.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau