JAYAPURA KOMPAS.com - Tepat pada Hari Sumpah Pemuda, Senin 28 Oktober 2019, Jembatan Youtefa, atau lebih dikenal sebagai Jembatan Holtekamp, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan jembatan yang melintang di atas Teluk Youtefa, Jayapura, Papua, pada pukul 15.30 WIT.
Jokowi didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Wamen PUPR John Wempi Wetipo, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Gubernur Papua Lukas Enembe.
"Hari ini bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda, saya meresmikan Jembatan Youtefa. Sumpah Pemuda merupakan tonggak penting perjalanan bangsa. Para pemuda dan pemudi Nusantara bersumpah berbangsa satu, berbahasa satu dan bertanah air satu, Indonesia," tutur Jokowi.
Menurut Jokowi, Jembatan Youtefa bukan hanya simbol pemersatu Indonesia sebagai bangsa tetapi juga simbol sumpah kemajuan dalam membangun tanah Papua.
Baca juga: 7 Fakta Jembatan Holtekamp, Si Plengkung Merah Ikon Baru Jayapura
Tanah Papua harus maju seperti wilayah lainnya di Indonesia. Papua adalah surga yang jatuh ke bumi.
"Saya sudah 13 kali ke Papua. Karena itu sudah menjadi tugas bersama untuk merawat dan memajukan Papua," sebut Jokowi.
Dia melanjutkan, pada periode kedua pemerintahannya, kunjungan kerja pertama setelah dilantik adalah Tanah Papua.
"Selama pemerintahan pertama, saya sudah berkeliling masuk pedalaman. Untuk di wilayah timur terdapat ketimpangan infrastruktur yang belum tersentuh. Untuk bersatu sebagai sebuah bangsa, pembangunan infrastruktur harus dipercepat, paralel dengan pembangunan sumber daya manusia," papar Jokowi.
Pembangunan Jembatan Youtefa mencakup lima bagian konstruksi dengan nilai total Rp 1,8 triliun.
Baca juga: Di Balik Gemerlap Jembatan Holtekamp, Ada Sistem Pencahayaan Pintar
Pertama, Jalan Akses Sisi Hamadi sepanjang 400 meter dengan nilai kontrak Rp 51 miliar yang merupakan porsi Pemkot Jayapura.
Kedua, bentang tengah sepanjang 433 meter dengan nilai kontrak Rp 943,6 miliar yang merupakan porsi Kementerian PUPR.
Ketiga, Jalan Akses Jembatan Holtekamp sepanjang 9.950 meter dengan nilai kontrak Rp 225,7 miliar, merupakan porsi Kementerian PUPR.
Keempat, Jembatan Pendekat Sisi Holtekamp sepanjang 60 meter dengan nilai kontrak Rp 151,8 miliar, merupakan porsi Kementerian PUPR. Progres 97,14 persen.
Kelima, Jembatan Pendekat Sisi Holtekamp sepanjang 840 meter dengan kontrak Rp 516,5 miliar merupakan porsi Pemprov Papua.