Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bernardus Djonoputro
Ketua Majelis Kode Etik, Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia (IAP)

Bernardus adalah praktisi pembiayaan infrastruktur dan perencanaan kota. Lulusan ITB jurusan Perencanaan Kota dan Wilayah, dan saat ini menjabat Advisor Senior disalah satu firma konsultan terbesar di dunia. Juga duduk sebagai anggota Advisory Board di Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung ( SAPPK ITB).

Selain itu juga aktif sebagai Vice President EAROPH (Eastern Region Organization for Planning and Human Settlement) lembaga afiliasi PBB bidang perencanaan dan pemukiman, dan Fellow di Salzburg Global, lembaga think-tank globalisasi berbasis di Salzburg Austria. Bernardus adalah Penasehat Bidang Perdagangan di Kedubes New Zealand Trade & Enterprise.

Megapolitan, Tantangan Pemerintahan Jokowi Jilid II

Kompas.com - 20/10/2019, 07:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Dibutuhkan pula beberapa penyempurnaan kebijakan yang fokus pada hal utama yaitu sistem perkotaan yang seimbang dan berkeadilan, kota layak huni dan inklusif.

Perlu dilakukan reformasi menerus dalam sistem perencanaan Indonesia, melalui proses perencanaan yang terintegrasi, pengendalian dan kepastian hukum yang lebih kuat, bentuk kerja sama antar kelembagaan perencanaan, serta tata kelola metropolitan yang lebih baik.

Konsekuensi dari reformasi tersebut adalah pentingnya melihat perspektif global dalam mazhab perencanaan Indonesia.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro sepakat akan hal ini, terutama dalam hal pentingnya peningkatan kapasitas di kalangan perencana Indonesia, serta membangun pengertian antar kelembagaan maupun sektor swasta dalam menghadapi urbanisasi.

Kata kunci dalam tata kelola megapolitan di sini adalah proses perencanaan partisipatif yang inklusif. Bahkan Wali Kota Bogota Enrique Penalosa mengatakan, bahwa kodisi hidup anak di kota, merupakan indikator utama proses yang inklusif.

Proses perencanaan harus terus digulirkan dengan mengetengahkan isu keterlibatan masyarakat dalam menciptakan ruang hidup layak huni.

Pertemuan 700-an perencana dunia yang lalu, menyadarkan kita bahwa apapun yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia dalam menata sistem perkotaannya, akan menjadi pantauan komunitas perencana global.

Mari kita tunggu langkah baru pemerintah menata kota kita!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com