Kementerian Perhubungan punya pengalaman ketika mengoperasikan LRT Sumatera Selatan tahun lalu, menjelang perhelatan olah raga internasional Asian Games Agustus 2018.
"Karena waktu yang kurang cukup untuk persiapan berbagai macan test uji terhadap prasarana, sarana dan demi mengejar target harus beroperasi sebelum Asian Games, akhirnya ketika dioperasikan kurang memuaskan publik saat itu," kata Djoko dalam keterangan tertulis.
Oleh sebab itu, ia menambahkan, supaya benar-benar siap beroperasi, pengoperasian LRT Jabodebek tak perlu terburu-buru.
Diperlukan SDM yang mahir dan handal agar selama operasi tak ada kendala yang tak bisa diatasi.
Sejauh ini, PT KAI telah bekerjasama dengan SMRT Singapura mendidik SDM yang nantinya akan mengoperasikan LRT Jabodebek.
Selain sudah ada yang sedang melakukan proses magang di PT KCI, kunjungan atau pelatihan SDM ke sejumlah negara yang sudah mengoperasikan LRT juga dilakukan.
"Depo untuk merawat dan menyimpan kereta ketika tidak beroperasi belum ada. Untuk sementara waktu di ujung Stasiun Harjamukti (Cibubur) sudah disediakan depo sementara (pitstop), yang bisa menampung dua train set LRT. Pembangunan depo di Bekasi Timur masih terkendala pembebasan lahan," ujarnya.
Lebih jauh, ia mengatakan, pengoperasian LRT tak hanya sebatas pada rangkaian saja. Tetapi juga seluruh aspek pendukung yang harus disiapkan secara matang.
Mulai dari transaksi penjualan tiket, aksesibilitas mulai dari area stasiun, ruang tunggu hingga masuk ke dalam kereta, hingga standar operasional prosedur yang harus disiapkan dalam memberikan pelayanan kepada penumpang.
Di samping itu, juga diperlukan penambahan atau pengalihan rute moda transportasi penghubung seperti Transjakarta atau angkutan umum lainnya menuju stasiun terdekat.
Misalnya, sebelum beroperasi lintas Harjamukti-Baranansiang (Bogor), bisa dioperasikan bus umum rute Terminal Baranansiang-Stasiun Harjamukti (25 kilometer) melalui jalan Tol Jagorawi.
"Sejumlah uji kelaikan teknis, operasi dan penyediaan fasilitas itu dilakukan dalam upaya memenuhi standar keselamatan, keamanan dan kenyamanan dalam bertransportasi. Keselamatan transportasi jangan diabaikan hanya untuk memenuhi hasrat kepentingan sesaat," pungkas Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyaratakatan MTI Pusat itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.