Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Rupa LRT, 'Si Pemecah Kemacetan' Ibu Kota

Kompas.com - 14/10/2019, 08:37 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Bagi yang tidak mendapatkan kursi, juga terdapat pegangan tangan di bagian atas serta di dekat pintu keluar-masuk.

Interior trainset LRT JabodebekPT Adhi Karya (Persero) Tbk Interior trainset LRT Jabodebek
Kotak P3K dan alat pemadam api ringan (APAR) juga disediakan di setiap gerbong bila sewaktu-waktu terjadi kondisi gawat darurat.

Sejurus dengan itu, terdapat intercom darurat yang dapat difungsikan dengan cara menekan tombol dan kemudian digunakan untuk berkomunikasi dengan masinis.

"Ini suatu prestasi tersendiri untuk putra-putri Indonesia. Saya tadi dibisiki ini bisa lebih canggih dari MRT teknologinya, dan lebih canggih juga dari Palembang. Ini menggunakan moving block tanpa masinis mesinnya di dalam," kata Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan saat meninjau proyek tersebut, Minggu (13/10/2019).

Proses pembangunan proyek LRT Jabodebek menggunakan skema pembiayaan Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), yaitu oleh Kementerian Perhubungan, Kementerian BUMN, Kemenko Maritim, Kementerian Keuangan, juga BUMN dan pihak swasta.

Adapun Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, 60 persen komponen material train set produksi Inka tersebut menggunakan produk dalam negeri (local content).

Ada 31 train set LRT yang akan melayani kawasan Jabodebek. Proses pengujian hingga akhirnya bisa beroperasi pun memerlukan waktu satu tahun.

"Seperti di Palembang perlu satu tahun untuk test karena ada dynamic test fine tuning untuk bisa dilaksanakan dengan baik. Diharapkan sampai 2021 bisa berfungsi," ujar dia.

Di lain pihak, akademisi program studi teknik sipil Unika Soegijapranata, Djoko Setijowarno mengatakan, ada serangkaian pengujian yang harus dilakukan sebelum LRT Jabodebek beroperasi, mulai dari factory test, system test, integration test, system acceptance test dan trial run.

Sementara, persyaratan operasi kereta sebelum dioperasikan untuk mengangkut penumpang, meliputi persyaratan prasarana, sarana, operasi dan sumber daya manusia atau SDM.

Dua persyaratan pertama telah dilakukan test dan commisioning serta telah memperoleh sertifikat.

Sedangkan persyaratan operasi, telah dilakukan proses integrasi sampai dengan GOA3 driverless atau Grade of Auotomatic tingkat 3 antara sarana prasarana.

Kemudian telah dilakukan trial run, minimal tiga bulan, setelah proses integrasi selesai.

Sedangkan persyaratan SDM yakni telah mendapat pelatihan teknis dan tekah mendapat sertifikasi.

Proses mendapat sertifikasi tersebut dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com