Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Djoko Setijowarno
Akademisi

Peneliti Laboratorium Transportasi Unika Soegijapranata

LRT Jabodebek Belum Siap Beroperasi

Kompas.com - 13/10/2019, 11:53 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Kementerian Perhubungan punya pengalaman ketika mengoperasikan LRT Sumatera Selatan tahun lalu, menjelang perhelatan olah raga internasional Asian Games Agustus 2018.

Karena waktu yang kurang cukup untuk persiapan berbagai macan uji terhadap prasarana, sarana, dan demi mengejar target harus beroperasi sebelum Asian Games, akhirnya ketika dioperasikan kurang memuaskan publik.

Lain halnya dengan pengoperasian MRT Jakarta tahun 2019. Karena tidak ada desakan harus dioperasikan saat sebelum Asian Games 2018, punya waktu cukup lama, mulai persiapan hingga pengoperasi penuh hampir setahun. Tentunya, hasil yang didapat juga berbeda. Tidak banyak masalah yang timbul.

Oleh sebab itu, supaya benar-benar siap dan memuaskan publik, operasionalisasi LRT Jabodebek tidak perlu terburu-buru.

Diperlukan SDM yang mahir dan handal. Kesiapan SDM sekarang sedang dilakukan oleh PT KAI bekerja sama dengan SMRT Singapura untuk mendidik sejumlah personil yang nantinya akan mengoperasikan LRT Jabodebek.

Selain sudah terdapat SDM magang di PT KCI, studi banding, atau pelatihan SDM ke sejumlah negara yang sudah mengoperasikan LRT juga perlu dilakukan.

Sementara itu, kekurangan lain yang harus dipenuhi adalah depo untuk merawat dan menyimpan kereta ketika tidak beroperasi.

Yang sudah tersedia, baru depo sementara atau pitstop yakni di ujung Stasiun Harjamukti (Cibubur), yang bisa menampung dua train set LRT. Adapun pembangunan depo di Bekasi Timur masih terkendala pembebasan lahan.

Sedangkan dari sisi sarananya yakni LRT Jabodebek, baru tiba hari Sabtu (12/10/2019) setelah empat hari perjalanan yang dimulai Rabu (9/10/2019).

LRT diberangkatkan dari PT Inka di Madiun sebanyak 31 train set  yang dipesan PT KAI. Harga per kereta sekitar 1,3 juta dollar AS.

Satu train set terdiri dari 6 kereta. Jadi total harga 31 train set LRT Jabodebek adalah 241.8 juta dollar AS atau Rp 3,38 triliun.

Pengoperasian LRT Jabodebek bukan hanya rangkaian LRT di atas lintas yang sudah selesai terbangun.

Fasilitas persinyalan, telekomunikasi, dan listrik di sepanjang lintasan harus terpasang dan dapat beroperasi setelah melalui sejumlah uji kelayakan.

Layanan stasiun sebagai tempat naik turun penumpang, transaksi pembelian tiket, ruang tunggu, dan aksesibilitas jaringan jalan yang memadai dari dan menuju stasiun, juga harus benar-benar siap.

LRT JabodebekDjoko Setijowarno LRT Jabodebek
Demikian halnya dengan lahan parkir bagi kendaraan bermotor dan tidak bermotor harus disediakan. Perhatian bagi disablitas, anak-anak, dan lanjut usai sudah merupakan standar yang harus disediakan di setiap sektor layanan transportasi.

Selain itu, juga harus disiapkan sejumlah rute transportasi umum. Sejumlah rute transportasi umum sebaiknya disiapkan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), karena lintas wilayah administrasi.

Stasiun Harjamukti (Cibubur) berada di wilayah Kota Depok, namun untuk menarik sebanyak mungkin pengguna LRT nantinya, harus ada rute angkutan umum yang melintas wilayah Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kota Jakarta dan Kabupaten Bekasi.

Sebelum beroperasi lintas Harjamukti-Baranansiang (Bogor), bisa dioperasikan bus umum rute Terminal Baranansiang-Stasiun Harjamukti (25 kilometer) melalui jalan Tol Jagorawi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau