Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Deddy Herlambang
Pengamat Transportasi

Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi (INSTRAN)

Stasiun Gambir atau Manggarai? Benahi Dulu Infrastruktur Pendukungnya

Kompas.com - 09/10/2019, 10:53 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Saat ini di Manggarai ada 100.000 penumpang per hari untuk transit. Kalau ditambah dengan penumpang KA antar kota, jumlah penumpang transit akan lebih besar lagi.

Memang integrasi fisik dengan angkutan massal bus Metrotrans (TransJakarta) telah ada, yang saat ini pun sangat minim okupansinya. Bus metrotrans ini lebih tepat untuk pengguna kereta komuter yang minim bawaan.

Sebaliknya pengguna kereta api bandara atau kereta api antar kota niscaya membawa barang bawaan banyak akan enggan menggunakan bus Metrotrans TJ tersebut.

Pengguna kereta api bandara atau kereta api antar kota pasti akan memilih diantar-jemput mobil pribadi atau taksi.

Selain itu, hingga kini pun belum ada ruang parkir (park and ride) dan ruang antar drop off (kiss and ride).

Saya menyarankan, sebaiknya dikaji ulang untuk rencana pemindahan fungsi stasiun ini sebelum akses jalannya siap.

Stasiun besar umumnya berada dijalan-jalan protokol bukan jalan kecil seperti akses di Manggarai ini.

Ibarat jalan “kampung” menuju Manggarai belum lagi rawan sosial di kawasan tersebut kerap terjadi tawuran massal antar kelompok warga yang mengganggu perjalanan kereta.

Lebih baik lagi, Stasiun Gambir ditambah dua jalur lagi, khusus untuk kereta commuter line, yang berpotensi mengintegrasikan fungsional antar moda.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com