Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sofyan Djalil Pastikan Tak Ada Penggusuran untuk Ibu Kota Baru

Kompas.com - 03/10/2019, 06:30 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sofyan A Djalil mengatakan peran utama Kementerian ATR/BPN dalam pemindahan ibu kota negara (IKN) ini adalah dengan penataan tanah.

Bahwa dalam pembangunan IKN baru di Kalimantan Timur nanti, tidak akan merugikan masyarakat yang telah tinggal di daerah tersebut.

"Saya pastikan tidak akan melakukan penggusuran, melainkan tanah milik masyarakat yang sudah tinggal secara turun temurun, akan ditata lebih baik," ujar Sofyan saat menghadiri Dialog Nasional Rancang Bangun dan Kesiapan Kalimantan Timur Sebagai Ibu kota Negara di Hotel Novotel, Kota Balikpapan, Rabu (2/10/2019).

Sofyan menambahkan, mayoritas dari total 180.000 hektar tanah yang disiapkan untuk IKN baru berstatus kawasan hutan.

"Nantinya akan kita lepaskan dan tentukan kegunaannya apabila kawasan tersebut sudah bukan kawasan hutan lagi," imbuh dia.

Baca juga: Sepaku, CBD Ibu Kota Baru 

Hal ini terkait dengan tata ruang yang juga berperan penting dalam pemindahan IKN. Oleh karena itu, Sofyan menekankan pentingnya kolaborasi antar pemangku kepentingan .

"Kolaborasi ini akan menjamin strategi penataan ruang yang dapat kita implementasikan untuk pembangunan ibu kota negara yang baru nantinya," kata Sofyan.

Foto aerial kawasan Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara. dok BBC Indonesia Foto aerial kawasan Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara.
Sementara Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan pemindahan IKN merupakan salah satu upaya pemerataan serta mengurangi kesenjangan ekonomi antar daerah.

"Dalam kurun waktu 35 tahun Indonesia merdeka, kita baru mengetahui bahwa terdapat kesenjangan antardaerah di Indonesia. Sebanyak hampir 80 persen, pertumbuhan ekonomi ada di wilayah Indonesia bagian barat, utamanya di Pulau Jawa, sedangkan sisanya tersebar di wilayah bagian tengah Indonesia serta bagian timur," urai Bambang.

Adapun Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyampaikan, pemindahan IKN bukan sekadar memindahkan fasilitas negara, dan orang-orangnya.

Baca juga: Tagline Ibu Kota Baru, Smart, Metropolis, dan Modern

"Pemindahan ini harus menjadi katalis peningkatan kualitas masyarakat Indonesia serta menjadi dasar kemajuan Bangsa Indonesia. Kita juga harus menerapkan konsep smart metropolist, bahwa kota dapat menjamin kemajuan bagi generasi mendatang," kata Basuki.

Kondisi terkini Proyek Jembatan Pulau Balang yang menghubungkan antara Pulau Balang di Penajam Paser Utara dan Balikpapan, Rabu (2/10/2019).KOMPAS.com/HILDA B ALEXANDER Kondisi terkini Proyek Jembatan Pulau Balang yang menghubungkan antara Pulau Balang di Penajam Paser Utara dan Balikpapan, Rabu (2/10/2019).
Konektivitas transportasi juga menjadi hal yang dibahas dalam dialog tersebut. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi konektivitas harus menjadi lompatan ke depan.

Menurut Budi, konsep smart city adalah suatu keniscayaan. Transportasi dalam smart city harus menghubungkan antara wilayah yang satu dengan wilayah yang lain.

Untuk itu, transportasi daerah penyangga menuju ke ibu kota negara nantinya harus terintegrasi.

"Harapan ke depan dalam ibu kota baru nanti, masyarakat dapat berjalan kaki serta menggunakan angkutan umum," kata Budi Karya Sumadi.

Sebelumnya, Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro dan Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan A Djalil mengunjungi lokasi IKN Baru yakni Kecamatan Sepaku, sementara Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau Pelabuhan Semayang dan pembangunan Jembatan Pulau Balang. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com