Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

40 Persen Kendaraan Pribadi Diyakini Pindah ke Tol Layang

Kompas.com - 19/09/2019, 15:00 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beroperasinya Tol Layang Jakarta-Cikampek II (Elevated) diyakini akan mengurangi kemacetan cukup signifikan di ruas tol eksisting. Tol layang sepanjang 36,4 kilometer ini ditargetkan beroperasi November 2019. 

Menurut Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit, hampir 80 persen kendaraan yang melintas di Tol Jakarta-Cikampek adalah kendaraan Golongan I atau kendaraan pribadi.

Ia berharap, kendaraan tersebut nantinya bersedia beralih ke tol layang agar dapat berjalan lebih lancar.

Baca juga: Basuki Pastikan Tol Layang Terpanjang di Indonesia Beroperasi November

"Harapan kami ini kan market terbesar Golongan I. Dari 80 persen separuh atau 40 persen bisa ke atas, separuh bisa ke bawah terbagi dua," kata Danang saat meninjau proyek, Kamis (19/9/2019).

Untuk mendorong minat masyarakat menggunakan tol tersebut, saat ini BPJT tengah menyusun skema tarif yang akan diberlakukan.

Selain, pada saat yang sama traffic management diterapkan dengan melarang truk bertonase besar untuk melintasinya, agar lebih lancar. 

Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono optimistis, jalan tol eksisting dapat lebih lancar dengan kehadiran tol layang ini.

"Karena nanti traffic management-nya, beban berat, truk, hanya di bawah. Di sini (atas) mobil Golongan I dan Golongan II," ujarnya.

Baca juga: Truk Bakal Dilarang Lewat Tol Layang Jakarta-Cikampek

Sejauh ini, Kementerian PUPR telah membahas terkait rencana penrapan kebijakan tersebut dengan BPJT, Korps Lalu Lintas Polri dan Kementerian Perhubungan, guna mencari cara yang lebih efisien agar jalan tol eksisting lebih lancar.

"Untuk safety, karena truk kan pelan, berat. Kalau konstruksinya mampu. Karena nanti saat uji beban dengan minimal 16 truk, dengan kekuatan masing-masing 40 ton," tuntas Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau