Menurut Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit, hampir 80 persen kendaraan yang melintas di Tol Jakarta-Cikampek adalah kendaraan Golongan I atau kendaraan pribadi.
Ia berharap, kendaraan tersebut nantinya bersedia beralih ke tol layang agar dapat berjalan lebih lancar.
"Harapan kami ini kan market terbesar Golongan I. Dari 80 persen separuh atau 40 persen bisa ke atas, separuh bisa ke bawah terbagi dua," kata Danang saat meninjau proyek, Kamis (19/9/2019).
Untuk mendorong minat masyarakat menggunakan tol tersebut, saat ini BPJT tengah menyusun skema tarif yang akan diberlakukan.
Selain, pada saat yang sama traffic management diterapkan dengan melarang truk bertonase besar untuk melintasinya, agar lebih lancar.
Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono optimistis, jalan tol eksisting dapat lebih lancar dengan kehadiran tol layang ini.
"Karena nanti traffic management-nya, beban berat, truk, hanya di bawah. Di sini (atas) mobil Golongan I dan Golongan II," ujarnya.
Sejauh ini, Kementerian PUPR telah membahas terkait rencana penrapan kebijakan tersebut dengan BPJT, Korps Lalu Lintas Polri dan Kementerian Perhubungan, guna mencari cara yang lebih efisien agar jalan tol eksisting lebih lancar.
"Untuk safety, karena truk kan pelan, berat. Kalau konstruksinya mampu. Karena nanti saat uji beban dengan minimal 16 truk, dengan kekuatan masing-masing 40 ton," tuntas Basuki.
https://properti.kompas.com/read/2019/09/19/150000721/40-persen-kendaraan-pribadi-diyakini-pindah-ke-tol-layang