JAKARTA, KOMPAS.com - Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek II (Elevated) diperkirakan dapat beroperasi lebih cepat dari rencana. Semula, tol sepanjang 36,4 kilometer ini akan dibuka fungsional saat Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.
Namun, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memastikan operasionalisasi tol layang terpanjang di Indonesia dapat dilakukan pada November 2019.
"Insya Allah November bisa kita operasikan untuk dimanfaatkan oleh masyarakat," kata Basuki saat meninjau lokasi proyek, Kamis (19/9/2019).
Baca juga: Tantangan Berat Bangun Tol Layang Terpanjang, Mulai dari Macet hingga SUTET
Basuki mengaku, hingga kini belum dapat menentukan berapa tarif yang akan dibebankan kepada masyarakat ketika ruas tersebut beroperasi.
Namun, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit menyatakan, tarif yang ditentukan tidak akan keluar dari batas atas dan batas terendah yang diusulkan badan usaha jalan tol (BUJT), PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC),dalam dokumen perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT).
Baca juga: 9 Fakta Jalan Tol Layang Terpanjang di Indonesia
"Kalau tidak salah usulannya antara Rp 1.700 sampai Rp 2.000 per kilometer. Ini nanti akan kita rebalancing dengan yang di bawah (Tol Jakarta-Cikampek eksisting)," ujarnya.
Untuk diketahui, saat ini progres konstruksi jalan tol layang ini telah mencapai 96,5 persen.
BUJT sendiri menargetkan proses uji beban dapat dilakukan mulai 23 September 2019 untuk mengejar operasionalisasi pada November mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.